Rupiah Makin Cemerlang, Kembali ke Level di Bawah 16.000 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
16 Mei 2024, 09:39
Mata uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (15/5/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat 0,11% ke level 16.083 pada awal perdagangan Rabu (15/5).
Fauza Syahputra|Katadata
Mata uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (15/5/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat 0,11% ke level 16.083 pada awal perdagangan Rabu (15/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat 0,55% ke level 15.944 pada awal perdagangan Kamis (16/5). Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh data-data perekonomian AS yang diumumkan tadi malam.

Tak hanya rupiah, seluruh mata uang Asia pun bergerak menguat terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,20%, ringgit Malaysia 0,43%, yuan Cina 0,6%, rupee India 0,01%, peso Filipina 0,29%, dolar Singapura 0,09%, dolar Hong Kong 0,05%, dan yen Jepang 0,45%

Analis pasar uang, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan berlanjut menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh beberapa data perekonomian AS yang lebih rendah dari perkiraan.

“Dolar AS kini melemah setelah data inflasi AS dan penjualan ritel yang lebih rendah dari perkiraan,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (16/5).

Kendati demikian, penguatan rupiah diperkirakan akan berlangsung sementara. Pasalnya, pergerakan rupiah mendapatkan pengaruh yang besar dari data-data perekonomian AS. Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.950-16.050.

“Memang masih penuh ketidakpastian, namun inflasi dan suku bunga pada akhirnya akan turun cepat atau lambat,” ujarnya.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai data indeks harga konsumen AS bulan April yang dirilis semalam menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, data penjualan ritel AS dan indeks manufaktur area New York yang dirilis bersamaan tercatat turun dibandingkan bulan sebelumnya.

“ Hal ini memberikan sentimen positif untuk aset berisiko karena penurunan ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS,” ujar Ariston.

Dari dalam negeri, Ariston mengatakan, neraca perdagangan April yang masih surplus dan pertumbuhan PDB kuartal I yang di atas 5% juga memberikan sentimen positif untuk rupiah. Rupiah berpotensi menguat lagi terhadap dollar AS hari ini dan mungkin berpeluang ke bawah 16.000 dengan support 15.950, dan potensi resisten di kisaran 16.050.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...