Rupiah Menguat 1,4% Pekan Ini, Berikut Faktor Pendorongnya
Dari eksternal, Lukman menyebut penguatan rupiah didukung data inflasi konsumen dan produsen AS bulan Maret yang dirilis lebih rendah dari perkiraan. Data ini memberikan dukungan bahwa tekanan inflasi di AS semakin mereda.
Lukman menyebut notulen rapat The Fed yang dirilis pekan ini juga memberi dukungan terhadap kemungkinan bank sentral mengambil langkah dovish. Pembuat kebijakan The Fed memperingatkan potensi terjadinya resesi ringan ekonomi AS di akhir tahun ini.
"Hal ini membuat ekspektasi tingkat suku bunga the Fed menurun," kata Lukman dalam catatannya sore ini, Jumat (14/4).
Lukman menyebut peluang berlanjutnya penguatan rupiah pada pekan masih terbuka lebar. Apalagi, pasar menunggu rilis data neraca dagang Maret pada 17 April yang diperkirakan kembali mencetak surplus jumbo. Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.600 - 14.850 per dolar AS.