IHSG Sesi Pertama Terkoreksi 1,1%, Bursa Asia juga Kompak Loyo

 Zahwa Madjid
3 Mei 2023, 12:34
IHSG Sesi Pertama Terkoreksi 1,1%, Bursa Asia juga Kompak Loyo
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi dengan penurunan hingga 1,12%, membawa indeks ke level 6.786 pada sesi pertama perdagangan, Rabu (3/5).

Volume perdagangan mencapai 9,8 miliar dengan nilai transaksi Rp 5,26 triliun dan frekuensi 823 juta kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.656 triliun. 

Saham yang paling sering ditransaksikan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 355,8 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai transaksi Rp 266,3 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 216,5 miliar.

Senada, Bursa Asia mayoritas juga berada dalam zona merah. Hang Seng turun 1,70% dan Strait Times turun 0,86%. Sedangkan Nikkei 225 dan Shanghai Composite stagnan.

Melansir Pilarmas Sekuritas, pergerakan indeks IHSG dan bursa regional Asia terseret di zona merah imbas tekanan jual jelang rilis suku bunga acuan The Fed Amerika Serikat. 

Hal ini membuat pelaku pasar atau investor cenderung wait and see menanti keputusan hasil FOMC The Fed. Sikap pelaku pasar atau investor  tersebut seiring kondisi ekonomi AS dibayangi krisis perbankan setelah kejatuhan beberapa bank di AS menyebabkan sistem keuangan terganggu dan juga pernyataan dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan tentang risiko gagal bayar utang. 

“Alhasil pasar mempunyai pandangan akan kekhawatiran jika bank sentral masih menggunakan tool moneter yang agresif ini dalam melawan inflasi, ini akan berpotensi memberikan tekanan pada pemulihan ekonomi AS,” tulis riset Pilarmas Sekuritas, Rabu (3/5).

Hal ini seiring sikap pasar yang memprediksi The Fed memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuannya. Berdasarkan CME Fed Watch Group yang memberikan probabilitas sebesar 86,7% The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, sementara suku bunganya tetap dengan probabilitas 13,3%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...