Berkah Harga Batu Bara Tinggi, Harta Low Tuck Kwong Lompat Lebih 100%

Happy Fajrian
19 Juli 2023, 17:36
Low Tuck Kwong, bayan resources, harga batu bara, orang terkaya indonesia
Forbes Asia
Pendiri dan Presiden Direktur Bayan Resources, Low Tuck Kwong.

Nilai kekayaan pendiri dan presiden direktur Bayan Resources, produsen batu bara terbesar keempat di Indonesia, Low Tuck Kwong, melesat lebih dari dua kali lipat sepanjang tahun ini berkat masih tingginya harga komoditas mineral hitam.

Data dari Forbes menunjukkan nilai kekayaan Low Tuck Kwong naik menjadi US$ 26,2 miliar atau sekitar Rp 393 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.016 per dolar pada 19 Juli 2023, dari US$ 12,1 miliar atau sekitar Rp 181 triliun per 22 Desember 2022. Artinya selama kurang lebih tujuh bulan, kekayaannya naik US$ 14,1 miliar atau 116,53%.

Lonjakan ini seiring masih tingginya harga batu bara yang melonjakkan pundi-pundi Bayan Resources. Meskipun sepanjang tahun ini harga mineral hitam yang dianggap sebagai pencemar berat ini turun hingga lebih dari 50%.

Forbes melaporkan bahwa sepanjang sembilan bulan pertama 2022, Bayan memperoleh lebih banyak pendapatan dan laba dibandingkan sepanjang tahun 2021. Padahal pendapatan pada 2021 juga telah melonjak leih dari dua kali lipat sedangkan laba lompat lebih dari empat kali lipat.

Dengan kinerja profitabilitas perusahaan yang melonjak signifikan, harga saham Bayan pun meroket dari yang hanya sekitar Rp 1.500 per lembar pada Agustus 2021, menjadi Rp 21.500 per lembar pada awal April. Walau pada penutupan perdagangan Selasa (18/7) harganya berada di Rp 18.600.

Tak pelak, lonjakan harga saham tersebut melesatkan kekayaan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham mayoritas hingga menjadi US$ 26,2 miliar.

Adapun harga batu bara sepanjang tahun ini telah turun lebih dari 50%. Di ICE Newcastle Australia, salah satu harga acuan dunia, batu bara diperdagangkan di level US$ 134,35 per ton. Harga tersebut 54,8% dibawah penutupan akhir 2022 di level US$ 297,60 per ton.

Meski terus merosot, harga batu bara tahun ini masih lebih tinggi daripada harga rata-rata sebelum meletusnya perang Rusia Ukraina yang juga melonjakkan harga-harga komoditas energi lainnya seperti minyak dan gas alam.

Adapun merosotnya harga batu bara sepanjang tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya terus meningkatnya kapasitas energi baru terbarukan dunia, terutama di Cina yang merupakan konsumen batu bara terbesar, dan juga di Amerika Serikat.

Kemudian pasokan gas alam yang melimpah di Eropa menekan permintaan batu bara, serta prospek ekonomi yang diperkirakan masih lemah dengan masih tingginya suku bunga di sejumlah negara menekan prospek permintaan energi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...