BSI Tunggu Persetujuan Otoritas Arab Saudi Ekspansi Kantor Cabang
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sedang mengajukan perizinan ke Saudi Arabian Monetary Authority atau SAMA untuk mendirikan kantor cabang di negara Timur Tengah tersebut.
Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sudah memberikan restunya agar Bank Syariah berpelat merah ini dapat membuka kantor cabang di Arab Saudi. "Kami mengajukan sejumlah tempat yang menjadi pusat jemaah haji serta umroh. Selain itu kawasan diaspora dan area bisnis," kata Gunawan kepada wartawan, Senin (18/3).
Gunawan berharap perizinan sekaligus pembukaan kantor cabang bisa terealisasikan di tahun ini. Sebelumnya perusahaan menargetkan rencana ekspansi di Arab Saudi dapat terwujud di semester pertama 2024.
"Bagaimanapun juga kami melihat dinamika yang berkembang karena memang saat ini dalam proses pengurusan di regulator di Saudi Arabia. Untuk cabangnya sendiri kami belum bisa sampaikan secara detail," tuturnya.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi sebelumnya menyebut bahwa perusahaan tengah berproses membuka kantor perwakilannya di Arab Saudi. Saudi dikenal sebagai negara dengan bisnis syariah yang kuat. Oleh karena itu, ia mengatakan wajar bagi perseroan untuk menjalin hubungan bisnis dengan negara yang kaya minyak tersebut.
“Sudah sewajarnya kita mempunyai hubungan bisnis dan juga bisa melakukan, juga memikirkan bisnis syariah yang ada hubungannya antara Indonesia dan Saudi,” kata Hery dalam paparan publik kinerja kuartal IV 2023, Kamis (1/2).
Tak hanya itu, ia menyoroti Arab Saudi sebagai pilihan yang potensial setelah Dubai. Potensi bisnis yang besar terlihat dari aktivitas haji dan umroh. Setiap tahun, kata Hery, Indonesia mengirimkan jemaah haji sekitar 220.000 orang dan jumlah umroh lebih dari 1 juta jamaah.
Seiring dengan hal itu, Hery mengatakan dari aktivitas tersebut perputaran dana mencapai hampir Rp 90-100 triliun. Dengan demikian potensi ini menjadi faktor penting dalam pertimbangan untuk membuka kantor cabang di Saudi. Keberadaan di Jeddah, Mekah, dan Madinah diharapkan dapat memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang bisnis yang ada.