Tren Peningkatan Harga Emas, Bagaimana Proyeksinya hingga Akhir Tahun?
Wahyu menyebut sudah menjadi pola umum bahwa setelah periode tapering atau pengetatan kebijakan moneter, sering kali terjadi krisis atau ancaman krisis. Hal itu memicu bank sentral, terutama Federal Reserve , untuk kembali meluncurkan stimulus ekonomi sebagai langkah perlindungan (safe haven).
“Tidak akan rugi investasi emas store of value sampai sekarang, beli kambing kurang lebih seharga 1 dinar atau 4.25 gram, emas 97% sekitar 14 abad lalu,” katanya.
Wahyu mengatakan kenaikan harga emas Antam sebab emas dunia mencapai rekor tertinggi atau All-Time High (ATH) sebesar US$ 2.350 per ons. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain faktor musiman lebaran, sentimen pelemahan nilai tukar Rupiah (IDR), dan dukungan dari rekor harga emas dunia.
Wahyu memproyeksikan harga emas Antam pada kuartal II 2024 mencapai sekitar Rp 1,3 juta per gram. Kemudian pada akhir 2024 berkisar antara Rp 1,3 juta hingga Rp 1,4 juta per gram, atau sekitar Rp 1,35 juta per gram.
Di samping itu, kata Wahyu, meskipun penurunan harga emas bisa terjadi setelah masa Lebaran, namun kemungkinannya cenderung terbatas sebab pola harga emas Antam cenderung bullish secara konsisten.
Terlebih lagi, dalam jangka panjang, emas Antam menunjukkan performa yang lebih baik daripada emas global karena peran ganda nilai tukar Rupiah dan harga emas global.
“Jika dolar melemah jelas emas antam bisa naik seiring kenaikan emas global, namun jika dollar menguat, dan emas global melemah,” kata Wahyu.
Dengan demikian, kenaikan harga emas Antam dapat terjadi karena lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, dengan emas Antam berperan sebagai pelindung nilai Rupiah terhadap Dolar.