Potret Kinerja Keuangan Bank BUMN di Era Pandemi Covid-19

Image title
16 Februari 2021, 12:14
bank bumn, kinerja bank bumn, laba bank bumn, bank mandiri, bri, bni, bri, btn, kredit perbankan, kredit bank bumn, pendapatan bank bumn
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Layanan perbankan di masa pandemi Covid-19

Restrukturisasi kredit di BRI juga naik, dimana per Desember 2020 nilainya Rp 186,6 triliun, naik drastis dari posisi Maret 2020 yang Rp 14,9 triliun. Sementara, restrukturisasi di BNI mencapai Rp 102,38 triliun per Desember 2020, dimana 1,4% di antaranya berpotensi untuk masuk ke dalam NPL.

Meski pencadangan di BTN mengalami penurunan, namun bukan berarti BTN tidak melakukan restrukturisasi kredit sepanjang 2020. Total restrukturisasi BTN tahun lalu mencapai Rp 57,5 triliun dengan 6% di antaranya berpotensi mengalami penurunan kualitas kredit menjadi non-performing loan.

Penyaluran Kredit Bank BUMN

Dari sisi fungsi intermediasi, BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit paling besar tahun lalu sebesar 5,29%. Kredit yang disalurkan BNI 2020 lalu mencapai Rp 586,2 triliun sedangkan setahun sebelumnya kredit yang disalurkan nilainya Rp 556,77 triliun.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menjelaskan mayoritas penyaluran kredit BNI diberikan kepada segmen korporasi dengan total Rp 309,7 triliun atau tumbuh 7,4% secara tahunan.

Pertumbuhan segmen kredit juga terjadi pada bisnis kecil 12,3% menjadi 84,8 triliun. Sementara, untuk bisnis menengah hanya Rp 67,2 triliun, turun 7,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara kredit konsumer, mayoritas diberikan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) yang senilai Rp 46 triliun atau tumbuh 4,3 triliun Sementara, untuk payroll loan, mampu tumbuh hingga 14,3% secara tahunan menjadi Rp 30,3 triliun.

Kredit BRI sepanjang 2020 juga mengalami pertumbuhan hingga 3,89% menjadi Rp 938,37 triliun. Kredit BTN pun tercatat mampu mengalami pertumbuhan 1,68% secara tahunan menjadi Rp 260,11 triliun.

Sementara, di tengah turunnya permintaan kredit, Bank Mandiri mengalami penurunan penyaluran kredit hingga 1,61% secara tahunan menjadi Rp 892,8 triliun pada 2020. Selain penurunan kredit, kualitas kredit yang tercermin pada rasio NPL di Bank Mandiri tahun lalu mengalami kenaikan menjadi 3,1% dari 2,3% pada 2019.

Kenaikan NPL juga terjadi pada BRI dari 2,8% pada 2019 menjadi berada di level 2,99% pada 2020. Kredit seret pada BNI juga mengalami kenaikan dari 2,3% menjadi 4,3% pada 2020. Hanya BTN yang mampu menurunkan rasio NPL dari 4,78% pada 2019 menjadi 4,37% pada 2020.

Dari segi pendanaan, seluruh bank milik pemerintah mampu mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang pesat. DPK dengan nilai paling besar dicatatkan oleh BRI senilai Rp 1.121 triliun, tumbuh 9,78% dari 2019 lalu yang senilai Rp 1.021 triliun.

DPK Bank Mandiri pun mengalami pertumbuhan hingga 12,24% menjadi Rp 1.047 triliun sepanjang 2020. BNI pun mampu menjaring DPK senilai Rp 679,45 triliun atau mengalami pertumbuhan 10,6%. Begitu juga dengan BTN, dimana mampu menghimpun dana senilai Rp 279,14 triliun atau mengalami pertumbuhan 23,84%.

Akibat melimpahnya DPK di industri perbankan, membuat likuiditas bank-bank milik pemerintah tersebut mengalami pelonggaran. Hal itu terlihat rasio pinjaman dibanding simpanan alias loan to deposit ratio (LDR).

LDR BRI mengalami pelonggaran dari 88,45% pada 2019 menjadi 83,7%. Lalu, LDR BNI juga mengalami penurunan dari 91,5% menjadi 87,3%. Bank Mandiri mencatatkan LDR di level 84,3% pada 2020, turun dari 2019 yang di level 96,5%. Pelonggaran juga terjadi di BTN, dimana LDR-nya menjadi 93,19% dari sebelumnya 113,5%.

Penurunan LDR di BTN di bawah level 100% menjadi yang pertama kali terjadi sepanjang berdirinya bank yang fokus pada bisnis kredit perumahan. "Bank ini dari 71 tahun lalu masalahnya ada di likuiditas. Persoalan 71 tahun itu selesai pada 2020, yang menariknya selesai di era Covid-19," kata Nixon.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...