Pendapatan Bisnis Naik 400%, MCash Berhasil Bukukan Laba Bersih
PT MCash Integrasi Tbk (MCAS) mencatatkan pertumbuhan salah satu bisnis top line (pendapatan utama) hingga 446% di kuartal pertama 2021. Berkat kinerja tersebut, pendapatan perusahaan naik 11,8% menjadi Rp 3,3 triliun di kuartal pertama 2021. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 2,9 triliun.
Emiten mencatatkan pertumbuhan bisnis top-line yakni segmen software as a service (SaaS) sebanyak 446,9% yoy menjadi Rp 18,3 miliar sepanjang Januari-Maret 2021. Selain itu, bisnis digital products and services mencatatkan kenaikan 29% menjadi Rp 1,41 miliar atau naik dari Rp 884,7 miliar secara tahunan (yoy). Sedangkan untuk bisnis digital product aggregator naik tipis 2,8% menjadi Rp 2,09 miliar.
MCash merupakan perusahaan penyedia self-kiosk digital dan layanan solusi IT. Berbagai produk ditawarkan perusahaan seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagiha, pemesanan tiket, e-tiket dan voucher digital. MCAS juga terafilisiasi dengan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), hingga PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX).
Head of Investor Relations MCAS Jo Cheah ZhuoEn menjelaskan, pendapatan awal tahun ini didukung pertumbuhan titik distribusi sebanyak 35,7% secara tahunan (yoy) menjadi 227.465 per Maret 2021. Hal tersebut didukung pendalaman infrastruktur distribusi yang mendorong perluasan pangsa pasar penjualan produk digital.
Sayangnya, meskipun pendapatan naik perusahaan justru mencatatkan penurunan laba kotor 0,9% dari Rp 61,2 miliar menjadi Rp 55,7 miliar yoy. Sedangkan laba operasional melorot 18,1% menjadi Rp 29,6 milar. Meskipun begitu, emiten berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan sebanyak Rp 16,5 miliar, dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang merugi Rp 183,4 miliar.
“Kami mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan posisi kas bersih Rp 144,4 miliar per akhir Maret 2021,” kata ZhuoEn dalam keterangan resminya, Selasa (29/6).
Sepanjang kuartal pertama tahun ini, MCAS juga meningkatkan efisiensi operasi. Ini tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan yang tumbuh hanya 0,8%. Selain itu, M Cash juga membukukan peningkatan pengelolaan modal kerja, dengan arus kas operasi naik signifikan dari Rp 1,4 miliar menjadi Rp 147,6 miliar di kuartal pertama 2021.
Ke depan, manajemen memandang kinerja utama perusahaan beberapa kuartal ke depan bakal ditopang beberapa faktor. Di antaranya ekspansi organik jaringan distribusi produk digital, mendorong kemitraan baru dengan memanfaatkan kemampuan Grup MCAS.
Selain itu, solusi distribusi food and beverages (F&B) modern terus bertumbuh dan bersinergi dalam ekosistem bisnis Grup MCAS. Ditambah lagi, perkembangan bisnis logistik yang progresif diharapkan bisa mendorong kinerja emiten tahun ini. Begitu juga dengan dukungan komersialisasi platform konten digital dan strategi bundling produk di masa depan.
Kinerja Perusahaan Afiliasi
MCAS melalui anak perusahaannya NFCX menggandeng PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat) untuk memasuki bisnis Electric Vehicle (EV). Kerja sama dilakukan dengan membentuk perusahaan joint venture (JV), PT Energi Selalu Baru (ESB).
“Saat ini, sepeda motor listrik kami sudah dalam pengujian beta dengan lembaga pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta. Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir semester kedua tahun ini,” ujarnya.
Selanjutnya, Juni 2021, Paragon Pictures anak perusahaan Ideosource Entertainment dan NFCX, menerima pendanaan Pre-Series A yang dipimpin oleh Salt Ventures dan Inter Studio. Setelah menyelesaikan putaran pendanaan, Paragon berencana untuk mengembangkan dan meluncurkan deretan Intellectual Property (IP) dalam berbagai bentuk.
Nantinya, konten live streaming yang bermitra dengan GoPlay Indonesia, animasi anak-anak, produksi serial untuk platform OTT dan beberapa film baru, diharapkan mampu memenuhi selera konsumen lokal.
Adapun untuk kinerja DMMX hingga akhir Maret 2021 tercatat tumbuh 68,9% yoy menjadi 16.460 layar dan mencakup 13.476 titik iklan. Momentum pertumbuhan tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga paruh kedua tahun ini dengan order book yang solid untuk penyebaran layer. Itu didukung klien blue-chip seperti Alfamart, Indomaret dan KFC.
Untuk kinerja SiCepat kuartal pertama 2021 berhasil mencatatkan penambahan drop point (titik penghubung kurir dan pelanggan) sebanyak 3.000 lebih atau tumbuh 219% secara kuartalan (QoQ). Kondisi tersebut menunjukkan kelanjutan ekspansi bisnis supply chain dan logistik.
Pertumbuhan tersebut sebagian besar didukung kolaborasi dengan berbagai mitra utama seperti Alfamart dan Shipper. Termasuk, memanfaatkan 10.000 lebih jaringan toko yang ada saat ini.
Ke depan, perusahaan akan bekerja sama dengan berbagai pemain lain seperti Alfamidi dan Dan+Dan untuk menumbuhkan jaringan drop point. Itu sekaligus untuk mengembangkan ekosistem logistik 3PL (pihak ketiga) yang kuat dan akan mendukung serta memperkaya penawaran teknologi secara keseluruhan dari Grup MCAS.
Melansir RTI, harga saham MCAS pada perdagangan Selasa (29/6) dibuka moderat pada level US$ 7.850 per saham. Di mana, selama perdagangan sesi pertama, investor asing melakukan aksi jual di seluruh market sebanyak Rp 368,7 juta.