Adhi Karya Rilis Obligasi Rp 673 M untuk Modal Kerja dan Bayar Utang
PT Adhi Karya (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan III Tahap II 2021 dengan target perolehan dana Rp 673,5 miliar. Penerbitan ini merupakan rangkaian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan yang dimulai pada 2020 dengan total target dana Rp 5 triliun.
Pada tahun lalu, perusahaan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap I 2020 dengan jumlah pokok Rp 289,6 miliar. Saat ini, perusahaan akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp 673,5 miliar.
Sebanyak 60% dana dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk belanja modal, berupa aset tetap seperti alat proyek, dan pabrik. Selain itu, untuk penyertaan proyek investasi infrastruktur, baik dengan pihak terafiliasi maupun pihak swasta atau tidak terafiliasi.
"Sekitar 16% dari dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk membayar kembali (refinancing) utang. Sisanya, 24% akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur," demikian tertulis dalam prospektus perusahaan yang terbit pada Senin (12/7).
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dalam dua seri. Seri A dengan jumlah pokok obligasi Rp200 juta dengan tingkat bunga tetap 7,5% per tahun yang berjangka waktu 1 tahun sejak tanggal emisi.
Sementara itu, Seri B ditawarkan dengan jumlah pokok Rp 473,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,55% per tahun yang berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Berperan sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi antara lain, PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas. Sementara itu, wali amanat obligasi ialah PT Bank Mega Tbk, dan agen penjualan oleh PT Aldiracita Sekuritas Indonesia.
Masa penawaran umum berlangsung pada 22-26 Juli, sedangkan masa penjatahan 27 Juli, dan tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 29 Juli. Terakhir, pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 30 Juli 2021.
Obligasi tidak dijamin dengan jaminan khusus, melainkan dengan seluruh harta kekayaan perusahaan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Dalam rangka penawaran umum berkelanjutan ini, Adhi Karya telah memperoleh peringkat idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Per 31 Maret 2021, Adhi Karya memiliki total liabilitas Rp 31,96 triliun. Utang yang akan jatuh tempo dalam tiga bulan ke depan yakni sebesar Rp 1,79 triliun, yakni pinjaman dari CIMB Niaga, Indo Exim Bank, BRI, BTN, dan Permata Bank. Di sisi lain, jumlah aset perusahaan mencapai Rp 37,54 triliun, dan total ekuitas Adhi Karya sebesar Rp 5,58 triliun.