Saham Emiten Properti Tumbuh Subur meski Dibayangi Pandemi Covid-19

Image title
21 Oktober 2021, 11:40
Properti, Saham, Covid-19
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.
Suasana sebuah komplek perumahan di Kelurahan Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Sabtu (16/5/2020).

Ciputra Development juga berhasil mencatatkan prapenjualan Rp 5 triliun hingga triwulan III-2021 atau mengalami kenaikan peningkatan 33% dibandingkan periode sama tahun lalu. Prapenjualan tersebut sudah memenuhi 86% dari target tahun ini Rp 5,9 triliun.

Kontribusi prapenjualan terbesar berasal dari produk residensial yang mencapai 81%. Ke depannya, Ciputra berencana meluncurkan lima produk baru dalam tiga bulan terakhir di 2021. Unit di kluster-kluster tersebut ditawarkan dengan harga di bawah Rp 2 miliar, sehingga konsumen dapat memanfaatkan insentif PPN DTP hingga akhir tahun ini.

Kompak Terjun ke Bisnis Pusat Data

Sejumlah emiten properti dan pengembang mulai melirik bisnis pusat data (data center), baik sebagai investor maupun sebagai penyedia lahan. Emiten-emiten ini tergiur menjajaki bisnis baru ini di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat melakukan transformasi digital.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, strategi masuknya emiten properti ke bisnis pusat data bisa berpotensi meningkatkan kinerjanya ke depannya. "Karena akan menjadi sumber pendapatan tambahan dan bisa berkelanjutan," kata Sukarno.

Ciputra Development berencana untuk membangun pusat data di kawasan Jabodetabek, lalu secara bertahap mengembangkan sayapnya ke kota-kota besar lainnya. Saat ini, Ciputra sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah investor untuk membangun pusat data.

Direktur Utama Ciputra Development Candra Ciputra mengatakan, rencana terjun ke bisnis pusat data sudah ada sejak sebelum Covid-19 menjadi pandemi. Perkembangan bisnis pusat data lari kencang setelah adanya pandemi Covid-19.

"Sebenarnya tren pembangunan data center sudah berlangsung sebelum terjadinya pandemi. Tapi dengan adanya pandemi, jelas mempercepat," kata Candra.

Bumi Serpong Damai juga melirik bisnis pusat data. Saat ini, perusahaan properti milik Grup Sinarmas tersebut tengah melakukan pembicaraan dengan sejumlah investor strategis untuk berinvestasi dan membangun data center di lahan milik BSD.

"Sejauh ini kami memang sudah ada pembicaraan-pembicaraan dengan beberapa partner strategis untuk bersama-sama berinvestasi dalam data center," kata Direktur Utama BSD FX Ridwan Darmali.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Perusahaan sekaligus Kepala Hubungan Investor Christy Grassela mengatakan bisnis pusat data memang sedang menjadi tren saat ini. Sebagai pengembang, BSD masuk ke bisnis tersebut sebagai penyedia lahan karena butuh lahan yang mumpuni.

Untuk urusan lahan, BSD saat ini memiliki bank tanah (land bank) mencapai 4.300 hektare, di mana sekitar 2.300 hektare terletak di BSD City. "Untuk tanah, lahan, sudah kami siapkan area-area landbank BSDE, sudah lebih dari cukup," kata Christy.

Repower Asia Indonesia menyambut era booming bisnis digital dengan masuk ke bisnis pusat data juga. Presiden Direktur Repower Asia Aulia Firdaus mengatakan, perusahaan mengkonversi aset gedung perkantoran yang dimilikinya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Aulia mengatakan, saat ini Repower Asia sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa mitra strategis untuk pengembangan di Cikarang dan Tangerang terkait dengan bisnis data center ini. “Kami tengah melakukan pembicaraan serius dan melakukan feasibility study terkait bisnis data center ini,” ujar Aulia.

Alam Sutera Realty juga membuka kesempatan untuk terjun berinvestasi ke bisnis pusat data. Direktur Alam Sutera Lilia Setiprawarti Sukotjo mengatakan Alam Sutera memang tidak terlibat langsung pada bisnis pusat data, melainkan mencari investor strategis untuk berinvestasi pusat data di tanahnya.

Meski begitu, Lilia tidak menjelaskan lebih jauh sudah ada beberapa investor yang sedang menjajaki pembangunan pusat data di tanah Alam Sutera.

"Kami tidak akan terjun untuk ke data center. Kami sebagai sebuah perusahaan properti, memiliki properti dan tanah yang dapat bila ada investor yang ingin membuat data center, kami bisa menyediakan tanah tersebut untuk dikembangkan," kata Lilia.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...