Inggris Minat Investasi Ekonomi Hijau, BUMN Energi Diminta Bersiap

Image title
3 November 2021, 15:24
BUMN, Erick Thohir
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi gedung BUMN, jakarata Pusat (09/08).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah sektor energi untuk bersiap menjalankan prinsip ekonomi hijau melalui transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.

Permintaan ini diungkapkan merespons hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama, terutama di bidang ekonomi hijau.

Presiden Jokowi menekankan bahwa investasi hijau dan teknologi akan menjadi kunci dalam transisi ekonomi hijau. Sementara itu, Boris Johnson mengaku tertarik investasi berupa kredit ekspor yang dapat digunakan untuk transisi ekonomi hijau.

Erick Thohir yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan kepercayaan dunia internasional terhadap proyeksi positif pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang harus direspons dengan penuh tanggung jawab.

Rencana beberapa negara menanamkan investasi untuk mengembangkan sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau (green economy) di Indonesia akan menjadi tantangan bagi BUMN.

"Itu peluang yang harus ditangkap sehingga transformasi yang dijalankan BUMN harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau," ujar Erick dalam siaran pers, Rabu (3/11).

Maka itu, Erick meminta BUMN energi, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina (Persero), dan industri mineral-batu bara, bisa merespons dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon. Hal itu bisa dilakukan melalui berbagai program dan inovasi model bisnis.

"Bagaimanapun juga ini tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita," ujar Erick.

Menurut dia, BUMN seharusnya menganggap tanggung jawab mengurangi emisi bukan sebagai sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon.

Erick menilai, jika sektor usaha BUMN sejak dini sudah memulai program dekarbonisasi pada lini bisnisnya, maka beberapa tahun ke depan justru akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar.

"Selain menciptakan peluang industri baru dan lapangan kerja yang lebih besar, harga energi Indonesia akan lebih terjangkau," kata Jokowi.

Transformasi yang mengusung ekonomi hijau akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan seluruh masyarakat. Antara lain, udara yang lebih bersih dan berkurangnya ancaman bencana hidrometeorologi akibat terjadinya perubahan iklim.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...