Pendapatan Elnusa Turun Tipis Jadi Rp 5,7 T Kuartal III
Penurunan performa pendapatan relasi ELSA dipicu oleh susutnya penjualan jasa ke Pertamina Hulu Energi sekitar 64,87% dari Rp 585,18 miliar menjadi Rp 205,52 miliar. Selain itu, pendapatan hasil penjualan jasa ke PGAS anjlok 45,42 persen dari Rp 146,62 miliar sepanjang Januari-September 2020 menjadi Rp 80 miliar.
Meski demikian, koreksi pendapatan ELSA dapat ditahan karena penjualan jasa pada pihak ketiga naik 18,9% menjadi Rp 1,4 triliun dari capaian Januari-September 2020 senilai Rp1,18 triliun. Peningkatan terbesar terjadi pada lini bisnis jasa distribusi dan logistik energi yang naik 35,52% menjadi Rp 1,1 triliun dari realisasi sebelumnya sebanyak Rp 816 miliar.
Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi telah menjadi pemegang 41,1% saham Elnusa. Alhasil, Pertamina tetap menjadi pemegang saham pengendali (PSP) Elnusa secara tidak langsung.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan perseroan naik 2,97% menjadi Rp 5,29 triliun dibandingkan dengan realisasi Januari-September 2020 sebanyak Rp 5,14 triliun. Alhasil, laba kotor Elnusa merosot 31,66% dari Rp 614,48 miliar menjadi Rp 419,93 miliar hingga akhir September 2021.