Laba Bersih PP Presisi Naik Dua Kali Lipat Jadi Rp 107 Miliar
Pendapatan perseroan diramalkan belum akan kembali ke posisi pra-pandemi atau sekitar Rp 3,85 triliun. PPRE memprediksi pendapatan pada tahun ini hanya akan mencapai Rp 3,1 triliun atau naik 34% dari realisasi 2020 senilai Rp 2,33 triliun.
Dengan kata lain, PPRE harus membukukan pendapatan setidaknya Rp 683 miliar untuk mencapai target tahun ini.
Sementara itu, EBITDA PPRE pada akhir tahun diramalkan naik 4% menjadi Rp 940 miliar dari posisi tahun lalu yakni Rp 906,04 miliar. Adapun, pandemi Covid-19 membuat EBITDA perseroan per 2020 jatuh 23,66% dari posisi Rp 1,18 triliun per 2019.
Di sisi lain, nilai kontrak baru tumbuh hingga 129% sepanjang Januari-Oktober 2021 menjadi Rp 4,81 triliun dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,17 triliun. Nilai kontrak baru tersebut diramalkan akan terus naik menjadi Rp 5,3 triliun pada akhir tahun ini atau naik 88,28% dari realisasi 2020.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 membuat perolehan nilai kontrak pada 2020 hanya senilai Rp 2,81 triliun atau turun 52,01% dari realisasi tahun sebelumnya. Dengan kata lain, prognosis nilai kontrak baru tahun ini belum akan kembali ke posisi pra-pandemi Covid-19.
Adapun, mayoritas kontrak baru pada tahun ini berasal dari grup PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau sebanyak 88,9 persen. Mayoritas jenis proyek dari kontrak baru tersebut masih didominasi oleh proyek pertambangan (49%) dan pekerjaan sipil (43,82%).