Matahari Department Store Siapkan Rp 500 Miliar untuk Buyback Saham

Cahya Puteri Abdi Rabbi
7 Februari 2022, 10:34
Matahari, buyback, saham
Matahari Department Store
Logo Matahari

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyiapkan dana maksimum Rp 500 miliar untuk membeli kembali sahamnya atau buy back. Perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 262 juta saham atau setara 10% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham 2022 akan dilaksanakan paling lama tiga bulan, sampai tanggal 3 Mei 2022. Perseroan akan membatasi harga maksimal pembelian kembali saham sebesar Rp 4.700 per saham," tulis manajemen Matahari Departemen Store, dikutip Senin (7/2).

Matahari mengatakan pembelian kembali saham tidak akan memengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan karena telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usahanya. Manajemen juga berkeyakinan bahwa aksi korporasi ini akan meningkatkan nilai pasar perseroan. 

Selain itu, perseroan juga memperkirakan tidak ada dampak signifikan atas biaya pembelian kembali saham ini, dan tidak ada penurunan pendapatan secara signifikan sebagai akibat dari pelaksanaan buyback.

Adapun, pembelian kembali saham akan dilakukan baik melalui bursa atau di luar bursa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebelumnya, pada 6 Agustus 2021 hingga 5 November 2021, Matahari Department Store telah menyelesaikan buyback sebanyak 2,47% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan atau sebanyak 64,6 juta saham. Biaya yang dikeluarkan untuk itu mencapai Rp 151,8 miliar.

Selanjutnya, pada 5 November 2021, perseroan mengumumkan rencana buyback sebanyak-banyaknya 10% atau maksimal 262,6 juta saham. Batas harga pembelian Rp 4.700 per saham, adapun dana yang dianggarkan dalam program tersebut maksimal Rp 500 miliar. Buyback ini telah dilaksanakan sejak 5 November 2021 hingga 4 Februari 2022.

Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan berkode emiten LPFF mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 438,69 miliar per September 2021, setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatat rugi sebesar Rp 616,6 miliar. Pendapatan bersih perseroan juga tercatat tumbuh 22,72% menjadi Rp 4,08 triliun pada September 2021 dari sebelumnya Rp 3,32 triliun pada periode yang sama tahun 2020.

Pendapatan eceran masih menjadi penopang dengan kontribusinya mencapai Rp 2,51 triliun. Capaian itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,13 triliun atau naik 18,08%. Sementara, penjualan konsiyasi terkerek 35,96% secara tahunan menjadi Rp 1,55 triliun. Adapun, pendapatan jasa tercatat Rp 8,46  miliar atau menurun 83,07%.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...