Laba Chandra Asri Melesat 195% Jadi Rp 2,17 T di 2021
Perusahaan industri petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), membukukan perolehan laba bersih senilai US$ 152 juta atau sekitar Rp 2,17 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$.
Perolehan laba bersih tersebut tercatat naik 195% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai US$ 51,5 juta atau setara Rp 736,45 miliar.
Kenaikan laba bersih itu turut mengerek nilai laba per saham TPIA dari sebelumnya US$ 0,0026 menjadi US$ 0,0075 per saham.
Sepanjang 2021, perseroan tercatat membukukan pendapatan bersih senilai US$ 2,58 miliar atau setara Rp 36,89 triliun, meningkat 43% dari tahun sebelumnya US$ 1,80 miliar atau sekitar Rp 25,74 triliun.
Seiring dengan naiknya pendapatan bersih, beban pokok pendapatan emiten yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu ini juga meningkat sebesar 36,2% dari sebelumnya US$ 1,64 miliar menjadi US4 2,23 miliar.
Dengan demikian, sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar US$ 345 juta, meningkat 108,9% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya US$ 165,1 juta.
Adapun, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Chandra Asri naik sebesar 91% secara tahunan menjadi US$ 356,2 juta.
Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi mengatakan, sepanjang tahun 2021, perseroan berhasil mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, dan ketahanan finansial yang berkelanjutan.
Selain itu, perseroan tetap mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui transformasi digital.
"Kami telah lebih meningkatkan profil jatuh tempo utang perseroan, mengoptimalkan struktur modal, dan mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang, dan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas US$2021.1 juta," ungkapnya, dalam keterangan resmi, Selasa (15/3).
Suryandi menambahkan, perseroan juga saat ini sedang mengembangkan kompleks petrokimia kedua kami (CAP 2), termasuk menetapkan investor strategis serta melaksanakan penawaran umum terbatas senilai US$1.1 miliar di Bursa Efek Indonesia, salah satu terbesar di pasar modal Tanah Air untuk memberikan basis ekuitas yang kuat bagi rencana ekspansi transformasional perseroan.
"Kami akan terus melanjutkan pengembangan kompleks CAP 2 kami untuk mencapai pertumbuhan transformasional, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan perekonomian Indonesia," ujarnya.
Pada perdagangan Selasa ini, terpantau harga saham TPIA bergerak menguat 0,84% ke level Rp 9.025 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 194,65 triliun.