Sari Roti Siapkan Rp 277 Miliar untuk Beli Kembali 133 Juta Saham

Cahya Puteri Abdi Rabbi
20 April 2022, 17:35
Sari Roti
Arief Kamaludin|KATADATA
Sari Roti, produk yang diproduksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menyiapkan dana maksimum Rp 277,27 miliar untuk membeli kembali atau buyback sahamAksi korporasi ini merupakan periode buyback perseroan yang kelima.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berencana menyerap paling banyak 133,69 juta saham. Rencananya, buyback akan dilaksanakan pada 21 April hingga 20 Juli 2022.

"Perseroan membatasi harga pembelian saham sebesar maksimum Rp 1.700 per lembar saham," tulis manajemen PT Nippon Indosari dalam keterbukaan informasi, Rabu (20/4).

Manajemen ROTI mengatakan, pelaksanaan buyback merupakan langkah perseroan untuk menstabilkan harga di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Pembelian kembali saham juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola jangka panjang di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang lebih optimal.

Adapun, aksi korporasi ini tidak mengakibatkan penurunan pendapatan perseroan. Selain itu,  pembelian kembali saham juga tidak memberikan dampak atas anggaran pembiayaan, mengingat dana yang digunakan adalah milik internal ROTI yang berasal dari kegiatan operasional.

Pembelian kembali saham akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk itu, perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.

“Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali,” jelas manajemen.

Sebelumnya, perseroan telah melaksanakan buyback pada 21 Januari hingga 20 April 2022. Pada periode keempat tersebut, ROTI menyiapkan dana Rp 374 miliar untuk menyerap paling banyak 220 juta saham.

Berdasarkan laporan keuangan tahun lalu, produsen Sari Roti ini membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 30,82% menjadi Rp 281,34 miliar dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 215,05 miliar.

Pertumbuhan laba bersih tahun lalu ditopang oleh kenaikan penjualan bersih perseroan sebesar 2,35% menjadi Rp 3,28 triliun dari sebelumnya Rp 3,21 triliun pada 2020. Adapun, penjualan roti tawar menjadi kontributor terbesar peningkatan angka penjualan perseroan dengan menyumbang sebesar Rp 2,38 triliun.

Kemudian, penjualan roti manis berkontribusi sebesar Rp 1,12 triliun, penjualan kue sebesar Rp 159,68 miliar, dan penjualan lain-lain berkontribusi sebesar Rp 39,37 miliar di 2021.

Sementara itu, segmen penjualan wilayah Barat berkontribusi sebesar Rp 471,61 miliar, wilayah Tengah menyumbang sebesar Rp 1,86 triliun, dan wilayah Timur berkontribusi sebesar Rp 952,45 miliar.

Adapun, aset ROTI hingga akhir 2021 mencapai Rp 4,19 triliun, atau turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,45 triliun. Sementara, total liabilitas perseroan meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,34 triliun di 2021, dan total ekuitasnya turun menjadi Rp 2,84 trilliun dari sebelumnya Rp 3,22 triliun.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...