Profil Aman Agrindo, Produsen Gula yang akan IPO Akhir Juli

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 Juni 2022, 13:23
Aman Agrindo
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen di Desa Kewadungan, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022).

Perdagangan produk gula menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan Rp 175,45 miliar, penjualan bawang putih sebesar Rp 13,25 miliar, penjualan glukose sebesar Rp 131 juta.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan hingga akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 172,53 miliar atau naik 39% dari sebelumnya sebesar Rp 123,78 miliar. Beban penjualan perseroan juga tercatat naik sebesar 754% dari sebelumnya Rp 141 juta menjadi Rp 1,20 miliar. 

Adapun, kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban jasa angkutan pada tahun lalu, di mana beban jasa angkutan merupakan beban yang timbul dari perdagangan gula, bawang putih, dan glukose, sehingga kenaikan beban jasa angkutan sejalan dengan peningkatan penjualan dari perdagangan gula, bawang putih, dan glukose. 

Beban umum dan administrasi perseroan tahun lalu tercatat sebesar Rp 2,60 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar 100% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,30 miliar.

Total aset hingga akhir Desember tercatat sebesar Rp 135,27 miliar atau naik sebesar 18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 114,56 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan gula perseroan pada tahun lalu.

Melantai di Bursa Akhir Juli 2022

Perseroan diperkirakan akan melantai di bursa saham pada 20 Juli 2022 mendatang, dengan menawarkan maksimal 214,07 juta saham dengan harga Rp 250 - Rp 300 per saham. Jumlah itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun, Aman Agrindo menargetkan dapat memperoleh dana segar sebesar Rp 64,22 miliar.

Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak 856,29 juta saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh perseroan di BEI adalah sebanyak-banyaknya 1,07 miliar saham.

Dari dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan sebesar 23% untuk belanja modal, berupa pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah.

Dalam hal ini, perseroan menunjuk pihak ketiga yang akan bertindak sebagai kontraktor pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya.

Kemudian, sekitar 57% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, tidak hanya untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung, namun juga untuk membiayai kegiatan operasional perseroan," demikian tertulis dalam prospektus yang dirilis perseroan, dikutip Jumat (24/6).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...