Kenaikan Harga CPO Kerek Laba Emiten Sawit Grup Salim di Semester I
Emiten perkebunan sawit milik Grup Salim, PT London Sumatra Plantations Tbk., dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk., mempublikasikan kinerja keuangan di periode semester pertama tahun ini.
Sebagaimana diketahui, harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) selama semester pertama ini menunjukkan pertumbuhan. Harga jual rata-rata CPO di tahun ini menurut perkiraan analis diproyeksikan akan berada di rentang MYR 4.500 sampai dengan MYR 5.000 per metrik ton.
London Sumatra membukukan laba bersih sebesar Rp 548,76 miliar pada semester pertama tahun ini, capaian ini naik 9,48% dari periode sama pada tahun sebelumnya Rp 501,21 miliar.
Perolehan laba emiten bersandi LSIP ini terjadi kendati perusahaan mengantongi penurunan pendapatan sebesar 5,95% dari sebelumnya Rp 2,17 triliun menjadi Rp 2,04 triliun.
Kendati begitu, perseroan menekan beban pokok penjualan dari sebelumnya Rp 1,42 trliun menjadi Rp 1,20 triliun. Sehingga, perusahaan mengantongi laba bruto sebesar Rp 839,80 miliar, naik 11,23% dari sebelumnya Rp 754,95 miliar.
Tercatat, aset perusahaan pada enam bulan pertama ini mengalami kenaikan sebesar 5,52% menjadi Rp 12,50 triliun dari posisi 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 11,85 triliun.
Liabilitas perusahaan mengalami kenaikan tipis sebesar 6,37% menjadi Rp 1,78 triliun dari akhir tahun lalu Rp 1,67 triliun. Sedangkan, ekuitas perusahaan naik sebesar 5,39% menjadi Rp 10,72 triliun dari sebelumnya Rp 10,17 triliun.
Sementara itu, emiten perkebunan milik Salim lainnya, Salim Ivomas Pratama, mengantongi perolehan laba bersih Rp 441 miliar di semester pertama tahun in, naik 101,36% dari periode setahun sebelumnya Rp 219 miliar.
Selama periode enam bulan pertama ini, Salim Ivomas meraup pendapatan dari kontrak pelanggan sebesar Rp 8,07 triliun, turun 9,88% dari tahun lalu sebesar Rp 8,95 triliun.
Beban pokok penjualan perusahaan mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 6,89 triliun menjadi Rp 5,87 triliun. Sehingga, perusahaan mampu mengantoni laba kotor sebesar Rp 2,20 triliun, naik 6,6%.
Total aset perusahaan sampai dengan periode semester pertama tahun ini meningkat sebesar 2,03% menjadi Rp 36,71 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 35,97 triliun.
Liabilitas emiten bersandi SIMP ini mengalami kenaikan sebesar 0,54% dari Rp 16,19 triliun menjadi Rp 16,28 triliun. Sedangkan, ekuitas perusahaan meningkat 3,24% menjadi Rp 20,42 triliun dari posisi akhir tahun lalu Rp 19,78 triliun.