Maskapai BUMN Tambah Armada untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan bahwa PT Garuda Indonesia Tbk akan menambah sebanyak sepuluh armada pesawat.
Hal ini sebagai respons dari pernyataan Presiden Jokowi yang meminta BUMN memperbanyak armada, terutama dari maskapai pelat merah agar harga tiket pesawat dapat lebih terjangkau bagi masyarakat. Tidak hanya maskapai Garuda, Arya juga menyebutkan, BUMN akan memperbanyak armada untuk Citilink dan Pelita Air.
“Nah itu langsung sudah kita kerjakan. Makanya Garuda bikin MoU dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) supaya bisa nambah pesawat,” kata Arya kepada wartawan di Kementerian BUMN, Selasa (23/8).
Arya juga menjelaskan bahwa jika armada mengalami penambahan, akan berdampak juga pada penambahan rute perjalanan. Selain itu, dia mengatakan bahwa penambahan pesawat dengan skema menyewa kepada pihak leasing. “Pasti leasing nggak mungkin beli,” katanya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia menandatangani komitmen kerja sama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kerja sama dilakukan untuk mendukung program optimalisasi restorasi armada.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Kementerian BUMN mendukung sinergi antara PPA dengan Garuda Indonesia. Langkah ini diambil untuk memperkuat fondasi dan mendukung keberlanjutan Garuda Indonesia setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Kerja sama ini menjadi solusi dalam upaya percepatan penambahan frekuensi penerbangan sebelum Garuda Indonesia mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN).” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/8).
Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, pihaknya mendukung rencana ekspansi Garuda Indonesia untuk pemenuhan kecukupan armada. Ia pun optimistis dengan prospek bisnis Garuda Indonesia seiring meningkatnya permintaan pasar domestik pasca pandemi.
PPA yang memiliki pilar bisnis Special Situations Fund, menurut dia, menghadirkan solusi terstruktur yang mengedepankan manajemen risiko terukur dengan proses bisnis yang transparan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang pesawat penerbangan domestik di lima bandara utama Indonesia, yakni Soekarno-Hatta, Juanda, Ngurah Rai, Hasanudin, Polonia meningkat 77% pada semester I tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Jalinan kerja sama ini diharapkan dapat menjadi akselerator dalam upaya memaksimalkan kinerja, serta menjawab kebutuhan aksesibilitas masyarakat yang semakin meningkat melalui penyediaan layanan penerbangan yang aman dan nyaman," kata Irfan
Dirinya menjelaskan jalinan kerjasama diintensifkan untuk meningkatkan ketersediaan alat produksi. Kerja sama ini, menurut dia, juga memunculkan optimisme tersendiri bagi kiprah keberlangsungan usaha Garuda Indonesia ke depannya.