Es Krim Diamond Tak Bagikan Dividen, Gunakan Laba untuk Ekspansi

Patricia Yashinta Desy Abigail
6 Oktober 2022, 16:26
Es Krim Diamond Tak Bagikan Dividen, Gunakan Laba untuk Ekspansi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Ilustrasi. Produsen susu dan es krim, PT Diamond Food Indonesia Tbk., tidak membagikan dividen pada tahun ini.

Emiten produsen susu dan es krim, PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), menyatakan tahun ini perseroan tidak membagikan dividen. Meski perusahaan mengantongi laba bersih Rp 129 miliar pada tahun buku 2021, sebesar 20% atau Rp 70,29 miliar digunakan sebagai laba ditahan, sisanya untuk ekspansi bisnis. 

Direktur Diamond Food Indonesia Richard Johannes Purwadi mengatakan, pembagian dividen tidak dilakukan karena ada berbagai alasan. "Di tengah ketidakpastian saat ini maka akan kami gunakan secara optimal untuk mengantisipasi dan juga untuk pengembangan bisnis perseroan," katanya dalam paparan publik, dikutip Kamis (6/10).

Walaupun demikian, perseroan menyatakan tetap optimis terhadap kinerja perseroan sampai akhir tahun 2022. Hal ini karena tumbuhnya komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga di tahun 2021  yang naik 3,17% dibanding tahun 2020.

Pada kesempatan sama, Direktur Diamond Food Philip Min Lin Chen mengatakan, rumah tangga masih menjadi konsumen terbesar produk perseroan, sehingga permintaan produk Diamond akan meningkat ke depannya sejalan dengan tren kenaikan konsumsi masyarakat. "Berarti tingkat belanja atau konsumsi keluarga, produk kami masih akan tinggi ke depannya," katanya.

Perusahaan, kata Philip, juga tetap mewaspadai berbagai kondisi yang dapat mengganggu stabilitas bisnis dan operasional perseroan. Hal ini menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi dan diantisipasi.

Selain itu, emiten bersandi DMND ini juga mengupayakan berbagai insiatif untuk meminimalisir risiko bisnis, terutama kemungkinan perlambatan ekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat. Hal tersebut merupakan dampak geopolitik yang terjadi saat ini dan efek kurs mata uang. Namun, pada umumnya risiko bisnis utama PT Diamond Food yaitu jika ada masalah yang dihadapi entitas anak perusahaan. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerjanya dan berdampak materiil terhadap perseroan.

Sampai dengan semester pertama tahun ini, Diamond Food mencatatkan laba bersih Rp 126,11 miliar. Raihan laba tersebut naik 55,16% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Penjualan perseroan juga naik 20,82% menjadi Rp 4,05 triliun dari sebelumnya Rp 3,35 triliun. 

Perseroan mencatat kenaikan penjualan yang dikontribusi dari penjualan lokal yang menyumbang Rp 4,04 triliun. Selain itu, penjualan ekspor turut menjadi penopang pendapatan yang tercatat Rp 7,07 miliar. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan tercatat naik menjadi sebesar Rp 3,18 triliun dari sebelumnya Rp 2,60 triliun. Adapun, beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 414,56 miliar pada enam bulan pertama tahun ini dengan beban administrasi tercatat Rp 239,36 miliar.

Pada tahun ini, Diamond Food mengalokasikan total belanja modal atau capital expenditures (capex) sebesar Rp 350 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 100 miliar untuk pengembangan sisa proyek tahun lalu. Lalu, senilai Rp 250 miliar untuk proyek baru tahun ini. Perseroan menggunakan sebagian kas internal terkait belanja modal tersebut.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...