Saham Vale Naik Usai Ford Umumkan Masuk Proyek Smelter Nikel Pomalaa

Syahrizal Sidik
31 Maret 2023, 11:21
Saham Vale Naik Usai Ford Umumkan Masuk Proyek Smelter Nikel Pomalaa
Arief Kamaludin|KATADATA
Vale Indonesia

Saham emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bergerak naik pada perdagangan Jumat ini (31/3) setelah produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford mengumumkan bergabung di proyek smelter nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), menjelang sesi pertama perdagangan berakhir, saham INCO naik 1,51% ke posisi Rp 6.725 per saham.

Hari ini, saham Vale diperdagangkan di kisaran Rp 6.575 sampai Rp 6.750 dengan volume transaksi sebanyak 2,90 juta saham. Sementara, frekuensi tercatat sebanyak 1.150 kali. Adapun, nilai kapitalisasi pasar INCO tercatat sebesar Rp 66,82 triliun.

Untuk diketahui, Ford turut berinvestasi di pabrik pengolahan dan pemurnian nikel Pomalaa bersama Vale dan Zhejiang Huayou Cobalt dengan total kebutuhuan investasi mencapai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 67,6 triliun.

Smelter ini nantinya akan menggunakan teknologi high-pressure acid leaching (HPAL) yang akan memproduksi 120.000 ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun, salah satu bahan baku penting untuk membuat baterai kendaraan listrik.

Ford menyatakan, ini merupakan investasi perdananya di Kawasan Asia Tenggara seiring terus bertumbuhnya minat produsen mobil dalam mengamankan bahan baku untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

Selain itu, bergabungnya Ford ke bisnis industri baterai kendaraan listrik sebagai upaya mengejar ketertinggalan dari Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar dunia.

“Ford dapat membantu memastikan bahwa nikel yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik ditambang, diproduksi dalam standar ESG yang sama, sebagai bagian dari bisnis Ford di seluruh dunia,” kata Chief Government Affairs Officer Ford, Christopher Smith, dalam penandatanganan kerja sama dengan Vale dan Zhejiang Huayou Cobalt, di Sorowako, Sulawesi Selatan, Kamis (30/3).

Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan bahwa kesepakatan dengan Ford unik karena masuknya produsen mobil tersebut ke bisnis hulu nikel.

Dalam proyek ini, Vale akan mengoperasikan tambang nikel dan menguasai sebesar 30% saham dan sisanya dimiliki oleh Ford dan Huayou. Namun, Febriany tidak merinci berapa nilai investasi yang digelontorkan Ford.

“Perjanjian final yang ditandatangani merupakan penyertaan modal Ford untuk investasi smelter HPAL Pomalaa. Ketiga pihak sepakat bahwa keberlanjutan ESG harus menjadi standar dan garda ke depan kami semua,” ucap Febriany.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2022, Vale Indonesia tercatat mengantongi pendapatan senilai Rp 18,37 triliun. Adapun, laba bersih tercatat senilai Rp 3,12 triliun dengan arus kas senilai Rp 5,42 triliun. 

Perusahaan yang sahamnya dikendalikan Vale Canada Limited ini memiliki total aset mencapai Rp 41,39 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari ekuitas Rp 36,67 triliun dan liabilitas Rp 4,72 triliun. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...