33 Analis Rekomendasikan Saham BBNI, Apa Alasannya?

Lona Olavia
31 Juli 2023, 13:38
33 Analis Rekomendasikan Saham BBNI, Apa Alasannya?
Dokumentasi perseroan

PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI pada enam bulan pertama tahun ini fokus menjalankan strategi pertumbuhan yang berorientasi pada profitabilitas jangka panjang. Strategi pertumbuhan berkelanjutan itu dinilai positif oleh sejumlah analis. 

Dikutip dari Bloomberg, dari 35 analis pasar modal yang mengkaji emiten dengan kode saham BBNI, 33 analis memberikan rekomendasi beli dengan rata-rata proyeksi target harga Rp 11.350 per saham.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri mengatakan, langkah agresif BNI untuk menyalurkan kredit korporasi bagi perusahaan-perusahaan blue chip sektor tertentu, seperti telekomunikasi, utilitas, dan transportasi merupakan keputusan tepat. 

Dengan penyaluran kredit korporasi secara selektif, menjadikan biaya kredit yang dikeluarkan BNI relatif rendah dan risiko penyaluran kredit turun. Selain korporasi, perseroan tetap gencar menawarkan kredit payroll dan mencari sumber dana murah (CASA) yang berkelanjutan.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi perseroan mencapai 11% tahun ini dengan kontribusi sebanyak 51,2% terhadap total kredit yang disalurkan," kata Eka dalam risetnya dikutip Senin (31/7).

Eka menambahkan, penurunan biaya kredit (CoC) BNI menjadi sentimen positif terhadap kinerja keuangan dan target harga saham BBNI.

Dengan langkah tersebut, dia mengatakan, pertumbuhan laba bersih BBNI diprediksi mencapai 19,2% menjadi Rp 21,8 triliun tahun ini. Kenaikan tersebut didukung ekspektasi pertumbuhan kredit sebesar 8,8% tahun 2023, NIM diprediksi terjaga di kisaran 4,8%, dan pertumbuhan belanja operasional hanya 7,5%.

Lonjakan laba bersih tersebut juga didukung ekspektasi biaya kredit hanya 149 bps tahun ini atau lebih rendah dari realisasi tahun lalu 187 bps.

Keputusan perseroan memfokuskan ekspansi kredit ke korporasi, mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham BBNI dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.000 dengan rekomendasi dipertahankan beli. Target tersebut juga mengimplikasikan perkiraan price to book value (PBV) tahun 2024 sekitar 1,4 kali.

Pandangan senada juga diungkapkan analis Samuel Sekuritas Brandon Boedhiman dan Prasetya Gunadi. 

Mereka menyebutkan, BNI diproyeksikan mampu mempertahankan peningkatan kualitas sistem manajemen risiko, terutama untuk sektor wholesale. Hal ini diharapkan menciptakan kualitas aset yang terus membaik ke depan. 

"Fokus tersebut mendorong kami untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp 12.700 per saham. Target harga tersebut menyiratkan perkiraan PBV tahun ini sekitar 1,3 kali," tulis Brandon dan Prasetya dalam riset.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...