Waskita Karya Tersingkir dari IDXBUMN20, Liabilitas Tembus Rp 84 T
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersingkir dari daftar anggota 20 saham pelat merah yang paling likuid di bursa alias IDXBUMN20. Perusahaan konstruksi ini digantikan oleh PT Jaya Konstruksi Tbk (JKON). Daftar perusahaan BUMN yang masuk IDXBUMN20 berlaku efektif pada 3 Agustus 2023 sampai dengan 2 Februari 2024.
Seiring dengan keluarnya WSKT, perusahaan pelat merah memang masih menjalani permasalahan seperti sahamnya yang disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, emiten konstruksi pelat merah itu membukukan kerugian Rp 2,07 triliun, bengkak 776% di semester pertama 2023 dari sebelumnya Rp 236,51 miliar.
Liabilitas perusahaan juga naik dari posisi Desember 2022 lalu senilai Rp 83,98 triliun menjadi Rp 84,31 triliun pada Juni 2023. Nilai ini terdiri dari liabilitas jangka pendek yang meningkat menjadi Rp 22,79 triliun dari Desember tahun lalu Rp 21,45 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang Waskita turun menjadi Rp 61,51 triliun dari Rp 62,53 triliun pada akhir tahun 2022.
Menelisik laporan keuangannya, di pos liabilitas jangka pendek, tercatat utang usaha Waskita Karya mencapai Rp 7,17 triliun pada paruh semester tahun ini, berkurang 3,62% dibanding sebelumnya Rp 74,49 triliun. Lalu, biaya yang masih harus dibayar Rp 1,64 triliun, naik 58,52% dibandingkan sebelum Rp 1,03 triliun.
Sementara, utang bank jangka pendek pihak ketiga senilai Rp 801,12 miliar. Selanjutnya, Waskita Karya memiliki utang pajak jangka panjang sebesar Rp 2,87 triliun, berkurang 15,32% dari sebelum Rp 3,39 triliun. Perusahaan memiliki utang obligasi bersih sebesar Rp 6,56 triliun. Utang obligasi ini naik 26,17% dari sebelumnya Rp 5,2 triliun.
Lalu beberapa utang lainnya seperti utang bank jangka panjang dari pihak berelasi Rp 27,57 triliun, sementara dari pihak ketiga Rp 18,56 triliun. Selanjutnya utang ventura bersama jangka panjang senilai Rp 974,81 miliar.
Waskita Karya juga memiliki utang lembaga keuangan non bank jangka panjak pihak berelasi senilai Rp 4,2 triliun dan dari pihak ketiga Rp 1,15 triliun. Perusahaan turut mencatatkan utang lain-lain jangka panjang pihak ketiga Rp 1,61 triliun. Sementara itu, ada pula catatan utang obligasi dari liabilitas jangka panjang Rp 4,1 triliun
Hingga enam bulan pertama tahun ini, perusahaan tercatat membukukan pendapatan senilai Rp 5,27 triliun, pendapatan itu turun 13,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,09 triliun.
Pendapatan usaha dikontribusi dari raihan jasa konstruksi yang mencapai Rp 4,34 triliun. Lalu perusahaan juga mendapat perolehan dari segmen jalan tol hingga Rp 548,37 miliar. Sementara dari segmen penjualan precast Rp 194,41 miliar.
Berikut daftar 20 saham yang masuk daftar terbaru indeks IDXBUMN20 :
1. PT Jasa Konstruksi Tbk (JKON)
2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
4. PT Elnusa Tbk (ELSA)
5. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
6. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
8. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
9. PT PP Tbk (PTPP)
10. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
11. PT Timah Tbk (TINS)
12. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
13. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
14. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)
15. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
16. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
17. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
18. PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR)
19. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
20. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)