GOTO: Tokopedia Bakal Pimpin Pasar E-Commerce usai Masuknya TikTok
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka-bukaan mengenai divestasi PT Tokopedia ke TikTok yang baru saja terlaksana akhir Januari lalu. Hal tersebut terungkap dalam materi paparan publik insidentil yang disampaikan GOTO kepada otoritas bursa hari ini, Senin (26/2) ini.
Dalam materi itu disebutkan, GOTO mengakui persaingan bisnis e-commerce semakin memanas dan membutuhkan modal yang tak sedikit. Salah satu kompetitor utama di segmen bisnis ini bahkan mencatatkan pembalikan dari laba EBITDA US$150 juta menjadi rugi EBITDA US$350 juta. Kompetitor ini mencatatkan investasi lebih tinggi pada kuartal-kuartal terakhir
Sementara itu, kompetitor yang lain melakukan hal yang sama. Meskipun hanya mengendalikan 10% pangsa pasar, namun perusahaan induk dari e-commerce ini telah menginvestasikan US$3,4 miliar dalam 18 bulan terakhir.
Lalu bagaimana kondisi Tokopedia? Lini bisnis e-commerce GOTO ini juga mencatatkan penurunan nilai transaksi bruto atau gross transaction value sebesar 11% pada kuartal III-2023. Hal ini terjadi karena Tokopedia fokus pada profitabilitas. “Kapasitas permodalan yang terbatas, dengan GoTo memiliki kas US$1,6 miliar,” tulis dokumen GOTO.
Atas dasar itu, GOTO memutuskan untuk bermitra dengan TikTok dalam mengembangkan Tokopedia. Dengan kesepakatan, Tiktok mengendalikan 75,01% saham Tokopedia sementara GOTO 24,99%.
Nilai akuisisi atas pembelian 75% saham ini setara US$ 606 juta, atau sekitar Rp 9,41 triliun berdasarkan perhitungan penilaian valuasi per 30 September 2023.
Tokopedia jadi Pemimpin Pasar
GOTO menyatakan Tokopedia dan Tiktok akan menghadirkan pemimpin pasar e-commerce di Indonesia. Hal ini didasari TikTok sebagai media sosial memiliki 125 juta pengguna aktif bulanan dan terus melakukan akuisisi pengguna secara organik.
TikTok memiliki jangkauan pasar luas di seluruh Indonesia. TikTok Shop diprediksi mencatatkan gross merchandise value (GMV) US$6 miliar pada 2023 lalu, atau tumbuh 3 kali lipat secar year on year.
ByteDance, yang merupakan induk dari TikTok juga memiliki kocek yang tebal. Startup ini membukukan pendapatan lebih dari US$85 miliar dan EBITDA US$25 miliar pada tahun 2022, dengan kas sebesar US$51 miliar pada kuartal II-2023
Sementara itu, Tokopedia memiliki 18 juta pengguna aktif bulanan dengan karakteristik konsumen menengah ke atas serta urban. Tokopedia diestimasi mencatatkan GMV US$15,6 selama tahun lalu.
Menurut GOTO, sinergi antara Tokopedia dan TikTok akan menangkap peluang pertumbuhan dalam segmen live e-commerce di Indonesia. Berikutnya, basis konsumen yang saling melengkapi. Terakhir, solusi pedagang terpadu untuk promosi dalam dua pengalaman belanja konsumen.
Sinergi ini juga akan mendukung Tokopedia untuk melakukan penetrasi pasar e-commerce konvensional, membuka pintu akuisisi konsumen dan memperluas jangkauan produk-produk keuangan yang lengkap. Ditargetkan, integrasi penuh antara Tokopedia dengan Tiktok dapat terjadi 1,5 bulan lagi.
“Bisnis e-commerce perseroan akan menghasilkan arus kas positif yang semakin bertumbuh, didorong oleh kemitraan dengan TikTok,” CEO GOTO Patrick Walujo pada paparan publik.
Sementara, bisnis on-demand services, kata Patrick. telah mencapai profitabilitas dan terus bertumbuh. Fokus GoTo ke depan adalah berinvestasi pada pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan yang diharapkan memperkuat bisnis serta meningkatkan ketangguhan dan daya saing bisnis di tengah kondisi pasar yang semakin dinamis.
Analis Maybank Sekuritas, Etta Rusdiana Putra menilai kemitraan antara TikTok dan Tokopedia adalah hal yang positif untuk GOTO. Ada dua hal yang mendasari hal tersebut, yakni kepemilikan saham non dilutif sebesar 24,99% di Tokopedia dan GOTO akan mendapatkan service fee.
"Ini akan mengalir langsung ke EBITDA GOTO, karena biayanya minimal. Sementara itu, TikTok berkomitmen untuk berinvestasi lebih dari US$1,5 miliar untuk mengembangkan Tokopedia, dan mendorongnya menjadi salah satu dari tiga pemain teratas di Indonesia," ujarnya.
Etta juga menyoroti keuntungan bagi GOTO dalam transaksi ini adalah GOTO tetap menjadi mitra utama bagi Tokopedia, sehingga mempercepat pertumbuhan layanan on-demand (ODS) dan financial technology.
Pada perdagangan Rabu ini, harga saham GOTO terpantau melemah 6,25% ke level 75 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 90,11 triliun.