Bank BTPN Catat Laba Bersih Rp 2,35 Triliun, Turun 24%
"Sebagai bentuk komitmen untuk meberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah, Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makrporudensial (RPIM) menjadi 29,14% per akhir Desember 2023 dari 24,57% pada periode yang sama tahun sebelumnya," tuturnya.
Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) turun ke level 1,36% pada akhir 2023 dari level 1,43% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2% pada akhir Desember 2023.
Saldo current account & saving account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 10% dari Rp 40,16 triliun menjadi Rp 44,19 triliun pada akhir 2023. Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35% menjadi 40,8%.
Sementara total deposito mengalami penurunan sebesar 14% yoy menjadi Rp 64,01 triliun. Hal ini berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN sebesar 6% yoy dari Rp 114,87 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp 108,20 triliun pada akhir Desember 2023. Penurunan ini terkait upaya Bank BTPN untuk mengoptimalkan biaya dana.
Bank BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 199,7%. Serta net stable funding ratio (NSFR) 113,8% per 31 Desember 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di 29,9%.