Pertamina Geothermal Bakal Naikkan Rasio Pembagian Dividen Tahun Ini
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE memberi sinyal bakal meningkatkan rasio pembagian dividen dari perolehan laba pada tahun buku 2023.
Direktur Keuangan Pertamina Pertamina Geothermal Energy, Yurizki Rio menyatakan PGE sebelumnya telah membagikan dua kali pembagian dividen. Tepatnya sebelum dan sesudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menjelaskan, dividen dibagikan sebelum IPO karena para pemegang saham ingin ada monetisasi.
“Ya intinya sih dividen payout ratio kita dibandingkan dengan dividen post IPO kita naik," kata Rio dalam agenda Media Briefieng Kinerja Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy TBK di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Apabila melihat laporan keuangan perusahaan, PGEO membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kuartal pertama 2024 yaitu US$ 47,51 juta, setara Rp 769,29 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.192. Laba perusahaan meningkat 1,16% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 46,96 juta.
Raihan pendapatan Pertamina Geothermal Energy meningkat 0,68% menjadi US$ 103,31 juta, atau Rp 1,67 triliun di kuartal I 2024. Jika dibandingkan tahun sebelumnya perusahaan memperoleh pendapatan US$ 102,61 juta. Pendapatan usaha PGEO disokong PT Indonesia Power dengan rincian dari PLTP Kamojang US$ 16,76 juta, Lahendong senilai US$ 10,12 juta, dan Ulubelu sejumlah US$ 11,03 juta.
Selanjutnya raihan pendapatan dari penjualan listrik kepada Perusahaan Listrik Negara atau PLN dari PLTP Ulubelu US$ 17,94 juta, PLTP Kamojang US$ 20,08 juta, Lahendong sejumlah US$ 10,56 juta, Lumut Balai senilai US$ 9,99 miliar, dan Karaha senilai US$ 2,2 juta. Maka jika diakumulasikan, perolehan yang berasal dari penjualan operasi PGEO sendiri senilai US$ 98,77 juta. Sementara pendapatan dari pihak ketiga yaitu US$ 4,54 juta.