Laba Semester I PTBA Anjlok 26,8% Meski Penjualan dan Ekspor Batu Bara Melesat

Nur Hana Putri Nabila
1 Agustus 2024, 15:12
ptba, laba semester i, bukit asam, pt bukit asam
ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023).
Button AI Summarize

Emiten grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,03 triliun pada semester I 2024. Perolehan tersebut turun 26,8% secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp 2,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba perusahaan ini terjadi meski penjualan batu bara naik sebesar 15% yoy menjadi 20,05 juta ton. Ekspor tercatat naik 20% yoy menjadi 8,48 juta ton dari 7,10 juta ton. Sedangkan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 11,57 juta ton, naik 12% yoy dari 10,33 juta ton.

Produksi batu bara semester I mencapai 18,76 juta ton, dengan realisasi angkutan menggunakan kereta api 17,33 juta ton. “Tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar,” kata manajemen PTBA dalam keterangan resminya, Kamis (1/8).

Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19% yoy dari US$ 93,49 per ton pada semester I 2023 menjadi US$ 75,89 per ton pada semester I 2024. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36% yoy menjadi US$ 130,66 per ton, dari US$ 204,27 per ton.

Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar domestik dan peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja yang baik. Perusahaan juga konsisten menerapkan cost leadership di setiap lini, sehingga efisiensi berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

“Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA,” kata manajemen.

Kinerja Keuangan PTBA

Turunnya laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyebabkan laba per saham juga turun menjadi Rp 177 dari Rp 242 pada semester I 2023.

Berdasarkan laporan keuangannya, meskipun laba PTBA turun, pendapatan perusahaan terpantau naik 4,2% menjadi Rp 19,64 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Secara rinci pendapatan pihak berelasi PLN Grup mencapai Rp 6,53 triliun atau naik 49,7% yoy. Namun, kontribusi MIND ID Trading Pte. Ltd terhadap pendapatan PTBA tercatat turun 18,1% menjadi Rp 1,82.

Di samping itu, beban pokok pendapatan PTBA juga ikut membengkak dari tahun sebelumnya Rp 14,75 triliun menjadi Rp 16,23 triliun per Juni 2024 atau naik 10%. Alhasil, laba bruto perusahaan turun 17% menjadi Rp 3,40 triliun dari Rp 4,09 triliun pada periode yang sama 2023.

Dari sisi neraca, total aset emiten Badan Usaha Milik Negara itu turun 1% menjadi Rp 38,39 triliun. Lalu ekuitas PTBA juga turun 9,5% menjadi Rp 19,52 triliun. Akan tetapi, total liabilitas perusahaan naik 9,7% menjadi Rp 18,86 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...