DPR Kritik Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda, Ini Respons Danantara
Direktur Operasional (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria merespons rencana kritik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas rencana merger Garuda Indonesia dan Pelita Air.
Dony mengatakan hal tersebut bukan penolakan, namun peringatan peringatan dari DPR. Dony juga mengatakan dirinya menghargai respon yang disampaikan oleh Komisi VI DPR RI.
“Mereka sayang dengan maskapai kita dan tidak ingin nanti (merger) justru akan membuat Pelita Air menjadi jelek (pelayanannya). Ini sebuah peringatan bagi kami,” kata Dony saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Senin (29/9).
Dia menjelaskan peringatan ini juga akan menjadi catatan bagi Danantara. “Justru kami harapkan menjadi lebih bagus (rencana merger ini),” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam mengatakan bahwa dirinya sudah tidak lagi percaya kepada Garuda Indonesia. Ia membandingkan pengalamannya dengan Pelita Air yang dinilai lebih baik, mulai dari ketepatan waktu hingga kualitas pelayanan dan makanan.
"Saya tidak mau Garuda membajak Pelita Air yang sudah bagus akhirnya rusak karena budaya kerja Garuda. Saya baca juga portofolio keuangan Pelita Air sudah tidak lagi membebani Pertamina,” ujar Mufti dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (22/9).
Diserahkan ke Danantara
PT Garuda Indonesia menyerahkan rencana merger atau penggabungan dengan anak usaha Pertamina, Pelita Air kepada pemegang saham, Danantara. Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim menyatakan perusahaan akan mengikuti arahan strategis dari Danantara terkait langkah tersebut.
“Jadi pada prinsipnya kami Garuda Indonesia menyerahkan sepenuhnya wewenang penggabungan dengan Pelita Air ini kepada pemegang saham,” kata Reza
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan akan melepas atau menggabungkan lini usaha di luar bisnis inti migas dan energi terbarukan. Salah satunya melalui penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia, sesuai roadmap yang dikendalikan Danantara.
Reza mengatakan, Garuda kini ingin fokus menjalankan transformasi komprehensif, termasuk mengoptimalkan dukungan holder loan dari Danantara.
