Tangisan Bos BI & Kapal Nabi Nuh untuk Selamatkan Ekonomi RI

Agatha Olivia Victoria
8 April 2020, 15:10
bank indonesia, krisis ekonomi, kapal nabi nuh, tangisan gubernur bi, pandemi corona, virus corona, covid-19
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku sedih melihat keadaan ekonomi kacau akibat pandemi corona.

"Seperti yang kita pelajari Kapal Nuh, kalau air bah sampai setinggi rumah kita ukur, jika setinggi gunung kita siapkan juga," katanya.

Orang nomor satu di Bank Sentral ini mengungkapkan, pihaknya bersama pemerintah akan sebisa mungkin menjaga kapal tersebut agar tidak goyah. Perekonomian pun diharapkan dapat segera pulih setelah pandemi ini berlalu.

(Baca: RI Negara Pertama Asia yang Jual Obligasi Global Rp 69 T saat Pandemi)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mengatakan bahwa krisis yang diakibatkan virus corona saat ini jauh lebih kompleks dibanding krisis 1997-1998 dan 2008-2009. "Covid-19 jauh lebih kompleks dari 1997 dan 1998 yang mengalami situasi krisis. Ini karena penyebabnya belum bisa ditahan," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja virtual bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (6/4).

Menurut Sri Mulyani, sumber utama krisis global saat ini belum bisa diatasi karena masih dibutuhkan banyak pengujian. Bahkan, di Tiongkok kembali bermunculan kasus baru di saat Negeri Panda tersebut hampir berhasil mengendalikan penambahan kasus sepenuhnya.

Di sisi lain, penyebab krisis kali ini dinilai ia mengancam jiwa manusia. Sedangkan krisis 22 tahun lalu, pada tahun 1997-1998, penyebab krisis dapat ditahan dengan baik.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...