Rupiah Perkasa Terangkat Kepastian Damai Dagang Tahap I AS-Tiongkok
Nilai tukar rupiah pagi ini, Jumat (10/1) dibuka stagnan dari level kemarin di Rp 13.854 per dolar AS. Namun, rupiah beranjak menguat 0,3% menjadi Rp 13.812 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, aset berisiko termasuk rupiah hari ini menguat terhadap dolar AS seiring meningkatnya optimisme terkait kesepakatan dagang.
Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia pagi ini menguat. Dolar Hong Kong naik 0,05%, dolar Singapura 0,04%, dolar Taiwan 0,05%, rupee India 0,69%, yuan Tiongkok 0,2%, ringgit Malaysia 0,11%, dan baht Thailand 0,05%. Hanya Yen Jepang, won Korea Selatan dan peso Filipina yang melemah masing-masing 0,02%, 0,17%, dan 0,03%.
"Adanya optimisme soal hubungan dagang AS dan Tiongkok setelah Tiongkok mengonfirmasi jadwal penandatanganan kesepakatan dagang fase satu," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (10/1).
(Baca: Tiongkok Pastikan Teken Kesepakatan Dagang Tahap I Pekan Depan)
Dikutip dari Reuters, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao Feng mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan meneken kesepakatan dagang tahap I dengan AS di Washington pada pekan depan. Liu akan melakukan mengunjungi AS pada 13-15 Januari 2020.
Selain sentimen dari perang dagang, Thendra menilai meredanya ketegangan Timur Tengah untuk saat ini turut menjadi pendorong pelaku pasar kembali ke aset berisiko. Sebelumnya, Trump menyatakan tak akan membalas serangan Iran ke pangkalan AS di Irak secara militer, tetapi akan memberikan sanksi ekonomi tambahan.
(Baca: PM Kanada: Ada Bukti Pesawat Ukraina Jatuh Tertembak Rudal Iran)
Dengan berbagai sentimen positif yang ada, Tjendra memperkirakan rupiah menguat hari ini ke area Rp 13.800 - 13.820 per dolar AS.
"Dengan potensi resisten di kisaran Rp 13.900," jelasnya.