BI Yakin Daya Beli Masyarakat Masih Kuat

Agatha Olivia Victoria
21 November 2019, 16:04
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti (kiri) dan Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto (kanan) menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2019 di Ja
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Konferensi persusai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. BI menyebut pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih kuat menjadi faktor utama ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di kisaran 5%.

"Dengan inflasi tahun ini yang rendah di sekitar 3%, penyaluran bansos semakin menopang pertumbuhan konsumsi masyarakat berpendapatan rendah," kata dia.

(Baca: Jaga Likuiditas Bank, BI Pilih Tahan Bunga Acuan 5% dan Turunkan GWM)

Kedua, jumlah masyarakat berpendapatan menengah semakin meningkat. Saat ini, menurut dia, 61,5% masyarakat Indonesia masuk dalam kelompok pendapatan menengah atau berpendapatan antara US$ 3 hingga US$ 8,4 per hari.

"Pada tahun 2000, jumlahnya baru mencapai 23%," ungkap Perry.

Di sisi lain, menurut Perry, pertumbuhan simpanan masyarakat yang saat ini melambat dan berada di kisaran 8% wajar di tengah pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%. Hal ini tak menunjukkan indikasi masyarakat mulai menggunakan simpanan untuk mempertahankan konsumsinya.

"Kalau pertumbuhan ekonomi naik, simpanan masyarakat juga akan meningkat," jelas dia.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...