Pemerintah Kembali Tarik Utang Rp 23,8 Triliun dari Lelang SUN

Agustiyanti
8 Oktober 2019, 19:32
surat utang, utang, sun
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah kembali menarik utang sebesar Rp 23,8 triliun melalui lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada awal pekan ini.

Pemerintah kembali menarik utang sebesar Rp 23,8 triliun melalui lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada awal pekan ini. Lelang tersebut dimenangkan dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 48,01 triliun.

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), utang yang diserap dari lelang tujuh seri utang tersebut berada di atas target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 15 triliun.

Pada proses lelang, yield tertinggi yang masuk untuk ketujuh seri tersebut berkisar 5,7% hingga 8,2%, sedangkan yield terendah pada kisaran 5,42% hingga 8,01%. Adapun yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan berada pada kisaran 5,47% hingga 8,06% dan yield rata-rata tertinggi yang dimenangkan berkisar 5,5% hingga 8,07%.

 (Baca: Cadangan Devisa Turun Akibat Beban Pembayaran Utang Luar Negeri)

Tujuh seri SUN tersebut terdiri dari dua seri surat perbendaharaan negara (SPN), yakni SPN12200106 dan SPN 12201009 dengan nominal yang dimenangkan masing-masing Rp 2 triliun. Kedua SPN tersebut memiliki tingkat kupon diskonto dan jatuh tempo pada 6 Januari 2020 dan 9 Oktober 2020.

Sementara lima seri SUN lainnya terdiri dari FR0081, FR0082, FR0080, FR0079, dan FR0076. Pada seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp 8,95 triliun dengan tingkat kupon 6,5 dan jatuh tempo pada 15 Juni 2025.

Pada seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 7,25 triliun dengan tingkat kupon 7% dan jatuh tempo pada 14 September 2023. Pada seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,4 triliun dengan tingkat kupon 7,5% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2035.

(Baca: Lampu Kuning Utang Korporasi di Tengah Ancaman Resesi Dunia)

Pada seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,2 triliun dengan tingkat kupon 8,37% dan jatuh tempo pada 15 April 2039. Lalu seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan Rp 1 triliun dengan tingkat kupon 7,37% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2048.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, total utang pemerintah pusat hingga akhir tahun bakal mencapai Rp 5.269 triliun, naik dari posisi tahun lalu Rp 4.429 triliun. Proyeksi total utang tersebut mencapai 3 32,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, seperti terlihat dalam grafis databooks di bawah ini. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...