Realisasi Investasi Semester I Rp 395 Triliun, Hampir 50% dari Target

Image title
30 Juli 2019, 15:31
BKPM
Arief Kamaludin | Katadata
BKPM targetkan investasi hingga akhir 2019 sebesar Rp 792 triliun.

Sedangkan menurut sebaran wilayah, realisasi investasi terbesar masih di Pulau Jawa yaitu Rp 218,1 trilliun, tumbuh 5,8% dari periode sama tahun lalu. Di sisi lain, investasi di luar Pulau Jawa Rp 177,5 trilliun, meskipun pertumbuhannya lebih pesat, yaitu mencapai 14,2% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Thomas mengatakan, pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa yang relatif lebih besar dari Pulau Jawa merupakan kabar baik. "Semoga kondisi ini terus dikembangkan, untuk mewujudkan keseimbangan pertumbuhan wilayah di Indonesia,” ujarnya. 

Berdasarkan lokasi proyek, terdapat lima besar wilayah yang paling  besar menerima investasi. Wilayah tersebut adalah Jawa Barat senilai Rp 68,7 triliun atau 17,4% dari total realisasi investasi semester I 2019.  Kemudian, DKI Jakarta senilai Rp 54,5 triliun (13,8%). Jawa Tengah senilai Rp 36,2 triliun (9,1%). Jawa Timur senilai Rp 32,0 triliun (8,1%). Banten senilai Rp 24,6 triliun (6,2%).

Adapun lima negara asal investasi terbesar, yaitu Singapura senilai US$ 3,4 miliar atau 23,9% dari total realisasi semester I 2019. Kemudian, Jepang US$ 2,4 miliar (16,9%), Tiongkok senilai US$ 2,3 miliar (6,2%), Hong Kong senilai US$ 1,3 miliar (9,2%) dan Malaysia US$ 1 miliar (7,0%).

Sedangkan berdasarkan sektor usaha, ada lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar, yaitu: Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi senilai Rp 71,8 triliun atau 18% dari realisasi investasi semester I 2019.

(Baca: Pemilu Usai, Sejumlah Investor Bersiap Masuk RI)

Listrik, Gas dan Air senilai Rp 56,8 triliun (14,4%),  Konstruksi  Rp 32,0 triliun (8,2%). Industri Makanan senilai Rp 31,9 triliun (8,1%), Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran Rp 31 ,0 triliun (7,8%).

Untuk menggencarkan masuknya investasi ke Indonesia, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, BKPM akan meningkatkan pemantauan atas realisasi Perizinan Berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS). "Termasuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dalam merealisasikan investasinya," ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...