Melemah Terdalam di Asia, Kurs Rupiah Ditutup 14.300 per Dolar AS

Rizky Alika
8 Maret 2019, 20:12
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan pelemahan itu terjadi imbas penguatan dolar AS karena sejumlah faktor eksternal.

Ia menjelaskan, membaiknya data manufaktur AS mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi negara tersebut. Hal ini yang kemudian memberi sentimen positif terhadap pergerakan dolar AS. Sentimen positif terhadap mata uang greenback tersebut juga seiring penurunan proyeksi ekonomi Eropa.

(Baca: Dana Asing Mengalir Deras Tiap Pemilu, Ada Apa?)

Selain itu, Perry mengatakan kenaikan harga minyak dunia juga berdampak terhadap pelemahan nilai tukar rupiah. Kenaikan harga minyak terjadi karena berbagai faktor, seperti sanksi AS terhadap Venezuela, belum tercapainya kesepakatan antara AS dan Korea Utara terkait denuklirisasi, hingga belum adanya jalan keluar terkait Brexit.

Meski nilai tukar rupiah rupiah melemah, Perry memastikan kondisi ekonomi domestik terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dari inflasi yang rendah, survei ekspektasi konsumen yang membaik, aliran masuk modal asing, dan cadangan devisa yang meningkat.

Ke depan, BI akan terus memastikan nilai tukar rupiah tetap terjaga. Perry menyatakan pihaknya akan terus berada di pasar guna memastikan pasokan valuta asing (valas) terjaga dengan baik.

(Baca: Tahan Dana Repatriasi, Ekonom Dukung Penerbitan Obligasi Retail Dolar)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...