Rupiah Perkasa, Investor Asing Buru Aset Keuangan Indonesia

Rizky Alika
28 Januari 2019, 18:53
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Namun, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai penguatan tidak berjangka panjang lantaran masih bergantung pada investasi asing di portofolio saham dan obligasi yang mudah keluar-masuk (hot money).

Maka itu, ia menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk memperbesar porsi investasi asing yang bersifat jangka panjang. Untuk itu, perbaikan-perbaikan di sektor riil perlu diteruskan. "Policy yang sudah kita buat untuk memperbaiki sektor riil jangan ditinggalkan lagi," ujarnya.

(Baca: Dana Asing Masuk Rp 19 T di Januari, Penguatan Rupiah Terbesar se-Asia)

Selain itu, pemerintah harus meningkatkan ekspor, melakukan substitusi impor, dan menggenjot devisa dari sektor pariwisata. "Ini harus digarap serius," kata dia. Lebih lanjut, ia menyarankan peningkatan kerja sama bilateral guna mengurangi transaksi dolar AS, seperti perjanjian local currency settlement dengan Thailand dan Malaysia.

Upaya lain untuk menguatkan rupiah dengan mengonversi utang berdenominasi dolar AS menjadi mata uang negara setempat. Hal ini sudah dilakukan oleh Jepang. Dengan demikian, ketergantungan terhadap mata uang Negeri Paman Sam dapat ditekan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...