Pelemahan Terbatas Mata Uang Asia Setelah Kenaikan Bunga AS
Dalam pernyataan tertulisnya, The Fed menilai kondisi ekonomi AS kuat. Tingkat ketenagakerjaan dan inflasi sesuai ekspektasi. Kenaikan Fed fund Rate diyakini tidak akan membebani ekonomi. “Komite menilai kenaikan bertahap atas target Fed Fund Rate akan konsisten dengan ekspansi berkelanjutan dari aktivitas ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang mendekati target 2% dalam jangka menengah,” demikian tertulis.
(Baca juga: Peluang Kembali Mengalirnya Dana Asing di Tengah “Melunaknya” The Fed)
Kenaikan pada Desember ini merupakan yang keempat kalinya tahun ini. Mengacu pada dot plot, para petinggi The Fed berekspektasi kenaikan dua kali lagi tahun depan, dan satu kali lagi di 2020. Ekspektasi ini lebih sedikit dibandingkan sebelumnya yaitu tiga kali kenaikan tahun depan. Ini juga jadi sentimen yang positif bagi mata uang dan pasar keuangan Asia.
Sebelumnya, para ekonom mengatakan kebijakan antisipatif Indonesia dalam merespons kebijakan moneter di luar negeri, ditambah kenaikan Fed Fund Rate tahun depan yang tidak seagresif tahun ini, bisa membuat kembali masuknya dana asing ke pasar keuangan sehingga mendukung penguatan nilai tukar rupiah.