Ketidakpastian Meningkat di Desember, Aliran Deras Dana Asing Terhenti
Aliran deras dana asing yang terjadi sepanjang akhir Oktober hingga akhir November terhenti pada Desember ini. Seiring kondisi tersebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan hingga saat ini berada di kisaran Rp 14.500-an per dolar AS.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, kepemilikan asing atas Surat Berharga Negara (SBN) turun dari posisi tertingginya sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 900,59 triliun pada akhir November menjadi Rp 898,54 triliun pada 7 Desember lalu. Ini artinya turun sebesar Rp 2,05 triliun sepanjang pekan lalu.
(Baca juga: Besarnya Ketergantungan pada Hot Money Buat Rupiah Mudah Bergejolak)
Sementara itu, kepemilikan Bank Indonesia (BI) atas SBN tercatat meningkat cukup signifikan dari sempat hanya Rp 70,23 triliun pada 5 Desember atau yang terendah dalam sekitar delapan bulan belakangan, menjadi Rp 97,51 triliun pada 7 Desember atau naik Rp 27,28 triliun dalam dua hari perdagangan.
Tekanan arus keluar dana asing juga terpantau terjadi di pasar saham. Berdasarkan data RTI, investor asing membukukan penjualan bersih (net foreign sell) saham sebesar Rp 1,04 triliun di keseluruhan pasar dan Rp 2,08 triliun di pasar reguler dalam sepekan perdagangan.
Perkembangan ini terjadi di tengah kembali meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Pelaku pasar mengkhawatirkan keberlanjutan perang dagang AS-Tiongkok. Hal ini menyusul ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump kepada Tiongkok bila tidak terjadi kesepakatan dagang yang adil antarkedua negara, serta penangkapan CEO Huawei oleh kepolisian Kanada. Selain itu, pelaku pasar tengah menanti keputusan bunga acuan AS.
(Baca juga: Pasar Global Mengancam, BI Intervensi untuk Selamatkan Rupiah)
Adapun indeks dolar AS terpantau kembali menguat seiring meningkatnya ketidapastian global. Dengan perkembangan tersebut ditambah pergerakan dana asing di pasar modal, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berbalik melemah Desember ini. Pelemahan juga terjadi atas mata uang Asia lainnya, meskipun pelemahan yang dialami rupiah masuk dalam jajaran yang terbesar sepanjang Desember.
Saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.553 per dolar AS, melemah Rp 329 dibandingkan posisi terkuatnya dalam lima bulan belakangan yaitu Rp 14.224 per dolar AS pada awal Desember.