BI Isyaratkan Kenaikan Bunga Acuan dan Penurunan Uang Muka KPR

Desy Setyowati
19 Juni 2018, 15:09
Perry Warjiyo
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Sementara, BI lebih dulu menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5% pada Mei lalu. Dengan begitu, BI berharap pasar keuangan Indonesia tetap menarik di mata investor.

Di sisi lain, Perry tak ingin kenaikan BI 7 Days Repo Rate berdampak pada perlambatan laju ekonomi. Untuk itulah ada wacana pelonggaran LTV yang berdampak bagi besaran uang muka yang harus dibayarkan saat mengajukan kredit. Dengan begitu, minat masyarakat untuk mengambil kredit di sektor perumahan, yang secara tidak langsung diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, dapat terjaga.

(Baca juga: BI Diminta Tak Buru-buru Merespons Risiko Kenaikan Agresif Bunga AS)

Bauran kedua kebijakan ini diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara stabilitas nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi. "Selain itu, kebijakan intervensi ganda, likuiditas longgar, dan komunikasi yang intensif tetap dilanjutkan," ujar dia.

Perry optimistis, pasar keuangan yang dijaga baik akan membuat stabilitas ekonomi terjaga dan ekonomi tetap tumbuh. Untuk memastikan hal itu, ia menegaskan bahwa koordinasi antara BI dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus dipererat.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...