BI Diminta Tak Buru-buru Merespons Risiko Kenaikan Agresif Bunga AS

Rizky Alika
14 Juni 2018, 21:01
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Meski begitu, ia melihat kemungkinan dampak kenaikan dan proyeksi Fed Fund Rate terhadap pasar keuangan domestik dan nilai tukar rupiah tidak akan besar. Hal itu lantaran aktivitas pasar domestik yang libur seiring cuti panjang Lebaran.

“Kalau saat ini tidak libur, saya duga rupiah akan melemah. Kita masih punya beberapa hari ke depan untuk membuat pasar lebih rasional melihat situasi, tidak terlalu panik,” kata dia.

(Baca juga: Bursa Saham Asia Berguguran Setelah The Fed Kerek Bunga Acuan)

Adapun bursa saham Asia berguguran setelah kenaikan Fed Fund Rate. Indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,84%, Nikkei dan Topix di Jepang turun masing-masing 0,99% dan 0,92%. Hang Seng di Hong Kong turun 0,93%, dan CSI 300 di Tiongkok turun 0,4%.

Secara umum, mayoritas indeks di pasar saham negara berkembang Asia Pasifik juga turun. Hal itu tercermin dari MSCI AC Asia Pacific yang terkoreksi 0,27%. Di sisi lain, mayoritas mata uang negara Asia terpantau menguat tipis terhadap dolar AS, kecuali baht Thailand dan peso Filipina yang melemah tipis masing-masing 0,04% dan 0,08%.

Penguatan paling besar dialami won Korea Selatan 0,28%, diikuti yen Jepang 0,1%, lalu rupe India, ringgit Malaysia, dan yuan Tiongkok sebesar kurang dari 0,1%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...