Defisit Anggaran Mengecil, Sri Mulyani Tepis Pengelolaan APBN Buruk

Rizky Alika
17 Mei 2018, 14:44
Sri Mulyani
Arief Kamaludin (Katadata)

Penyokong utama penerimaan negara yaitu penerimaan perpajakan yang sebesar Rp 416,9 triliun atau 25,8% dari target dalam APBN yang sebesar Rp 1.618 triliun. Pencapaian tersebut lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 25,5% dari target. Adapun secara nominal, penerimaan negara naik 11,2% dari periode sama tahun lalu.

Perbaikan realisasi penerimaan negara tersebut mengimbangi realisasi belanja negara yang lebih besar di awal tahun. Realisasi belanja negara tercatat Rp 582,9 triliun atau 26,3% dari target yang sebesar Rp 2.220,7 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 25,2% dari target.

Secara rinci, realisasi belanja pemerintah pusat tercatat Rp 331 triliun atau 22,8% dari target yang sebesar Rp 1.454 triliun. Pencapaian tersebut lebih baik dari periode sama tahun laluyang sebesar 19,9% dari target.

Sedangkan transfer daerah dan dana desa tercatat Rp 251,9 triliun atau 32,9% dari target yang sebesar Rp 766,2 triliun. Pencapaian ini lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu 34,6% dari target.

Dengan perkembangan tersebut, keseimbangan primer tercatat surplus Rp 24,2 triliun, lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,7 triliun. Keseimbangan Primer adalah total penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. Kondisi surplus menunjukkan meningkatnya kemampuan negara membayar bunga utang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...