IMF: Ekonomi Dunia Menguat, Terutama Negara Berkembang di Asia

Martha Ruth Thertina
23 Januari 2018, 10:36
Lagarde IMF
Arief Kamaludin | Katadata
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde

Sementara itu, laju ekonomi negara berkembang dan emerging market di Asia masih paling kencang yaitu mencapai 6,5% tahun ini, sama dengan estimasi laju ekonomi di tahun lalu. Secara khusus, laju ekonomi ASEAN-5 diprediksi mencapai 5,3% di tahun lalu dan tahun ini. (Baca juga: Bank Dunia: Pilkada dan Harga Minyak Bayangi Ekonomi RI 2018

Adapun ekonomi India diprediksi bakal mengalami akselerasi dari tahun lalu yang diestimasi 6,7% menjadi 7,4% tahun ini, sedangkan Tiongkok melemah dari tahun lalu yang diprediksi 6,8% menjadi 6,6% tahun ini.

Di sisi lain, laju ekonomi negara berkembang dan emerging market di Eropa diprediksi kembali melemah, setelah melonjak di tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi diestimasi mencapai 5,2% tahun lalu, lalu menjadi 4% tahun ini. Perlambatan diprediksi bakal berlanjut ke tahun berikutnya.

IMF memprediksi, momentum pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut ke tahun depan. Maka itu, institusi tersebut juga merivisi naik prediksi pertumbuhan ekonomi dunia di 2019, dari sebelumnya 3,7% menjadi 3,9%.

Namun, dalam pidatonya saat Konferensi Pers perkembangan WEO, Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan, belum saatnya untuk merasa puas dengan perkembangan ekonomi yang ada. “Masih terlalu banyak orang yang tertinggal dari pemulihan. Faktanya, sekitar seperlima negara yang pasarnya tengah berkembang dan negara maju melihat pendapatan per kapitanya menurun di 2017,” kata dia, Senin (22/1).

Selain itu, ia menyebut pertumbuhan ekonomi yang tinggi kebanyakan hanya merupakan siklus dan masih ada risiko ketidakpastian ke depan. “Periode panjang bunga rendah telah membuat sektor finansial berpotensi mengalami kerentanan yang serius,” ucapnya. Ia juga mencermati kenaikan utang yang mengganggu di berbagai negara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...