BPS Duga Pengangguran Maluku Tertinggi karena Usaha Perikanan Terpukul

Desy Setyowati
6 November 2017, 17:36
Ambon
ANTARA FOTO/Embong Salampessy
Pijaran kembang api menghiasi Jembatan Merah Putih di Teluk Ambon, Maluku, 1 Januari 2017.

"Perlu dicek ada tidaknya aktivitas industri perikanan disana yang terganggu? Banyak tenaga kerja yang di sana tenaga kerja terampil di sektor perikanan. Jadi ada indikasi ke sana," kata Sairi.

Secara nasional, jumlah pengangguran per Agustus 2017 tercatat naik 10 ribu dari posisi Agustus 2016 yang sebesar 7,03 juta orang. Penurunan tenaga kerja tercatat banyak terjadi di sektor pertanian dan pertambangan.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,06%, lebih tinggi dibandingkan kuartal III 2016 yang sebesar 5,02%. Namun, di bawah prediksi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang masing-masing sebesar 5,17% dan 5,2%.

Adapun pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Sulawesi sebesar 6,69% dan Jawa 5,51%. Lalu, Bali dan Nusa Tenggara 5,24%, Kalimantan 4,67%, dan Sumatera 4,43%. Sedangkan Maluku dan Papua paling bontot yaitu 3,94%.

Menanggapi rendahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa provinsi, Suhariyanto mengatakan, provinsi yang bergantung pada industri pertambangan memang cenderung fluktuatif dalam soal pertumbuhan ekonomi. (Baca juga: Konsumsi Masyarakat Turun, Ekonomi Kuartal III Tumbuh Stagnan 5,06%)

“Biasanya dari waktu ke waktu sangat berfluktuasi, seperti Kalimantan Timur (Kaltim), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua. Begitu juga dengan Maluku walaupun share ke pertumbuhan ekonominya tidak terlalu besar," ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...