Belanja Masyarakat Turun, BPS: Konsumsi Bergeser ke Wisata

Desy Setyowati
6 November 2017, 14:39
Pantai bali
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan beraktivitas di Pantai Geger, Nusa Dua, Bali, Kamis (2/3/2017)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2017 hanya mencapai 4,93% secara tahunan (year on year), lebih rendah di bandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95% dan kuartal III tahun lalu yang mencapai 5,01%. Namun, tidak semua komponen konsumsi tumbuh melambat. Pertumbuhan konsumsi yang terkait rekreasi justru mengalami kenaikan.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, konsumsi melambat untuk komponen makanan dan minuman selain restoran, serta pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya. Secara rinci, konsumsi di bidang makanan dan minuman selain restoran, tumbuh 5,04%, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya 5,24%, dan periode sama tahun lalu 5,23%. (Baca juga: Konsumsi Masih Lemah, Ekonomi Kuartal III Tumbuh Stagnan 5,06%)

Demikian juga konsumsi di bidang pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya hanya tumbuh 2%, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya 3,47%, dan periode sama tahun lalu 2,24%. Di sisi lain, konsumsi terkait restoran dan hotel tercatat tumbuh 5,52%, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya 5,86%, namun menguat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai  5,01%.

"Sedikit melambat untuk makanan dan minuman, alas kaki dan perumahan. Kesehatan dan pendidikan naik. Kalau ditelusuri lebih dalam ada kecenderungan bahwa masyarakat mulai bergeser dari non-leisure ke leisure seperti restoran, hotel, rekreasi dan kebudayaan," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/11). (Baca juga: Nielsen: Penjualan Turun Akibat Daya Beli Lemah, Bukan Tren Online)

Menurut dia, kontribusi konsumsi yang terkait rekreasi telah mencapai 14-15% terhadap total konsumsi rumah tangga tahun ini. "Perubahan pola konsumsi ini ke depan perlu diwaspadai, peran media sosial rekreasi kemana-mana dengan tarif tidak terlalu mahal," kata dia.

Ia menilai, bagi masyarakat yang berpendapatan pas-pasan, keinginan berwisata mengakibatkan penghematan untuk konsumsi lainnya. "Ketika pendapatan pas (untuk berekreasi) maka ada pengiritan sebelumnya (untuk konsumsi yang lain). Media sosial mempengaruhi gaya hidup," kata dia. 

Di sisi lain, konsumsi di bidang kesehatan dan pendidikan tercatat tumbuh 5,36%, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 5,33%. Namun, sedikit lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 5,38%. Lalu, konsumsi terkait transportasi dan komunikasi mencapai 5,86%, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 5,34%. Namun, lebih lambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 6%.

Kemudian, konsumsi terkait perumahan dan perlengkapan rumah tangga tumbuh 4,14%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mencapai 4,13%, namun lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 4,17%. 

Adapun jika dilihat secara kuartalan, konsumsi untuk semua komponen tercatat mengalami kenaikan pertumbuhan. Namun, yang tertinggi memang yang terkait transportasi dan komunikasi; serta restoran dan hotel yaitu masing-masing 6,05% dan 4,25%. 

KomponenYear on year (yoy)Quartal to quartal (qtq)
Q3 2017 (%)Q2 2017 (%)Q3 2016 (%)Q3 2017 (%)Q2 2017 (%)Q1 2017 (%)
Konsumsi Rumah Tangga4,934,955,013,441,313,45
Makanan dan Minuman5,045,245,233,091,383,29
Pakaian, Alas Kaki, dan Jasa Perawatannya23,472,240,512,031,9
Perumahan dan Perlengkapan Rumah Tangga4,144,134,172,291,132,27
Kesehatan dan Pendidikan5,385,335,363,430,873,38
Transportasi dan Komunikasi5,865,346,086,051,534,53
Restoran dan Hotel5,525,875,014,251,274,59
Lainnya2,172,052,151,570,431,76

Sumber: BPS

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...