Dari Fluktuasi Hingga Inflasi, Ekonom Jelaskan Risiko Redenominasi

Miftah Ardhian
20 Juli 2017, 18:45
No image
Petugas penukaran mata uang merapihkan uang yang hendak ditukar dengan mata uang asing di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta. Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah dipatok pada level Rp11.722 per dolar AS, melemah 0,14% dibandingkan

Sebaliknya, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mendukung rencana redenominasi yang digulirkan oleh Bank Indonesia (BI). Langkah tersebut dinilai cukup tepat dilakukan dengan melihat kondisi Indonesia saat ini.

Menurut Kartika, nilai tukar rupiah saat ini terbilang kecil dibandingkan mata uang lain. Ia mencontohkan, pecahan terbesar uang kertas Rp 100 ribu nilainya  hanya setara dengan US$ 8. "Jadi memang sudah saatnya reevaluasi dari mata uangnya," ujarnya.

Hanya, Kartika mengingatkan agar redenominasi dilakukan dengan hati-hati. Sebab, ditariknya uang pecahan di bawah Rp 1.000, harga barang akan mengalami perubahan.

(Baca juga: DPR Kritik Langkah BI Gulirkan Rencana Redenominasi Mata Uang)

Untuk mencegah kepanikan, pemerintah harus memberikan sosialisasi yang memadai pada masa transisi. “Jadi, tidak apa-apa selama dijelaskan dengan baik melalui sosialisasinya. kami dukung," ujarnya.

Dukungan juga disuarakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan  Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Menurutnya, perekonomian Indonesia saat ini sudah cukup meningkat, sehingga hal tersebut bisa dilakukan. 

Sofyan menjelaskan, rendahnya niilai rupiah dibandingkan mata uang lain membuat transaksi tak efisien. Angka-angka dalam pembayaran bisa sangat fantastis hingga triliunan dan memerlukan jumlah uang yang sangat banyak untuk mencapai nilai tersebut.

"Kami rasa memang sudah waktunya. jadi, tidak apa-apa selama dijelaskan dengan baik melalui sosialisasinya. kami dukung," ujar pria yang juga merupakan anggota tim ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla ini.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...