Ekonom Proyeksi Beragam Kenaikan Harga BBM Pasca Lebaran

Desy Setyowati
19 Juni 2017, 13:08
isi bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

Ia meyakini ke depan efek psikologis bisa kian ditekan bila pemerintah konsisten dengan kebijakan awal, yakni melakukan evaluasi harga BBM setiap tiga bulan. Bercermin dari negara lain yang menerapkan kebijakan serupa, lambat laun masyarakat bakal terbiasa dengan naik-turunnya harga sehingga tidak mempengaruhi harga-harga lainnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Bidang Riset Industri dan Wilayah Bank Mandiri Dendi Ramdani memperkirakan besaran kenaikan harga premium hanya Rp 400 per liter. Itu dengan proyeksi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di kisaran US$ 45-US$ 50 per barel. Tahun ini, ia memperkirakan harga minyak mentah (brent) sekitar US$ 55-US$ 60 per barel.

“Perkiraan kami, Juli ada kenaikan harga BBM Rp 400 per liter. Kalau ICP kisaran sekarang ini, US$ 45-US$ 50 per barel,” tutur Dendi.

Saat ini, harga jual solar subsidi sebesar Rp 5.150 per liter. Sedangkan harga premium jenis penugasan untuk wilayah non-Jamali (Jawa-Madura-Bali) Rp 6.450 per liter. Adapun, harga jual minyak tanah Rp 2.500 per liter. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan harga BBM saat ini, biaya subsidi diperkirakan membengkak hingga Rp 60 triliun. "Daripada naik seperti itu, mending harganya dinaikkan," ucapnya, pekan lalu. (Baca: Sri Mulyani: Subsidi Energi Tahun Ini Berpotensi Membengkak)

Menurut dia, pemerintah sudah memiliki perhitungan kenaikan harga BBM dan dampaknya terhadap inflasi. Hasil kajian itu akan dibahas lagi dalam Sidang Kabinet yang rencananya akan digelar satu dan dua hari sebelum Idul Fitri atau setelahnya. Ia pun memastikan tidak ada kenaikan harga BBM selama Ramadan. “Setelahnya (setelah Ramadan) bagaimana, nanti akan kami lihat,” ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...