Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Lebih Kebal Dibanding Tetangga

Desy Setyowati
8 Februari 2017, 14:41
Toko elektronik
Arief Kamaludin|KATADATA

Sri Mulyani juga menegaskan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dekade sebesar 5,6 persen. Realisasi ini lebih baik dibanding negara-negara emerging market lainnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya lebih rendah dibanding Cina dan India.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah perlu menjaga daya beli masyarakat agar tidak turun. Alasannya, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional masih dominan yaitu mencapai lebih dari separuhnya.

Menurut Sri Mulyani, salah satu upaya menjaga daya beli masyarakat adalah melalui pemerataan pendapatan. Sebab, selama masih ada ketimpangan antara masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah, maka pertumbuhan ekonomi bersifat eksklusif atau tidak bisa dinikmati oleh penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

Cara menurunkan ketimpangan tersebut adalah mendorong investasi di Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah menganggarkan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan dan 5 persen untuk kesehatan. "Aset perekonomian real Indonesia ada di SDM, maka investasi di kesehatan dan pendidikan agar lebih kompetitif dan produktif," katanya.

(Baca: Ketimpangan September 2016 Turun, BPS: Lebih Dinikmati Kelas Menengah)

Senada dengan Sri Mulyani, Ekonom  Muhammad Chatib Basri juga menyatakan, cara mendorong ekonomi adalah memastikan pendapatan masyarakat tetap baik. Karena itu, dia mengusulkan agar pemerintah fokus memberikan subsidi langsung kepada masyarakat miskin sehingga bisa dimanfaatkan untuk berbelanja.

Hal ini tentu akan mendorong daya beli masyarakat. "Masyarakat miskin kalau dikasih uang akan dibelanjakan, karena mereka butuh makan. Kalau yg dikasih orang kaya, akan ditabung. Jadi saya sepakat kalau ada cash forward," katanya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...