Sri Mulyani Harap Pulihnya Ekspor Tak Terganjal Amerika dan Cina

Ameidyo Daud Nasution
6 Februari 2017, 21:00
Sri Mulyani
Arief Kamaludin (Katadata)

Adapun pada tahun ini, selain ekspor impor, pemerintah juga akan menjaga inflasi serta investasi dalam menopang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen. Kepercayaan konsumen ini yang disebutnya paling penting untuk dijaga. "Konsumsi kan tumbuh di atas 5 persen tahun lalu, maka akan terus dijaga," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2016 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 4,94 persen. Realisasi ini menurun 1,77 persen dibanding kuartal sebelumnya. Alhasil, sepanjang 2016, ekonomi tumbuh 5,02 persen atau di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 yang sebesar 5,2 persen.

(Baca juga: Darmin: Pertumbuhan Ekonomi Meleset Akibat Pemotongan Anggaran)

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 karena belanja pemerintah yang lebih kecil dibanding kuartal yang sama 2015. Realisasi belanja pemerintah sebesar Rp 549 triliun atau 26,36 persen dari pagu, lebih rendah secara prosentase dibandingkan kuartal IV-2015.

Sementara itu, ekspor pada kuartal IV-2016 tumbuh 4,24 persen berkat kenaikan harga komoditas. Sementara itu, impor tumbuh 2,82 persen, juga lebih baik dibanding kuartal sebelumnya yang terkontraksi 3,9 persen.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...