Rendahnya Inflasi Bisa Dukung Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5 Persen

Desy Setyowati
2 November 2016, 18:21
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Meski begitu, dia menilai, pemotongan anggaran pemerintah akan berpengaruh negatif terhadap investasi. Selain faktor itu, investasi juga masih lemah karena pengusaha tetap berhati-hati melakukan ekspansi di sektor riil. Hal ini disebabkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih melambat.

(Baca: Darmin Yakin Investasi Topang Ekonomi Kuartal III di Atas 5 Persen)

Sebaliknya, Ekonom Samuel Asset Managemen Lana Soelistianingsih memperkirakan, pertumbuhan ekonomi hanya 4,9 - 5 persen pada kuartal III lalu. Pendorongnya masih berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi swasta.

Namun, dia masih meragukan peran investasi swasta, kendati Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi hingga Oktober lalu tumbuh 10,7 persen. “Karena data impornya masih turun, sementara impor (barang modal dan bahan baku) menunjukan investasi berjalan,” kata Lana.

Dari sisi konsumsi rumah tangga, dia memperkirakan masih bisa tumbuh sekitar lima persen. Hal itu terkonfirmasi dari indeks penjualan ritel yang meningkat secara bulan ke bulan (month to month) ataupun dibanding tahun lalu. Faktor penopangnya adalah penurunan harga barang, seperti pangan, yang bahkan mengalami deflasi.

(Baca: Bank Dunia: Inflasi Rendah dan Bantuan Tunai Tekan Angka Kemiskinan)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) malah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III hanya 4,9-5 persen. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makro Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengakui daya beli sedikit menurun, yang terlihat dari penurunan impor ataupun upah buruh yang stagnan.

Namun, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih akan stabil di kisaran lima persen. Hal itu terlihat dari penjualan ritel dan kendaraan bermotor yang membaik. “Konsumsi rumah tangga masih kuat. Tidak ada pemburukan lah paling tidak,” katanya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...