Tahan Bunga Rendah, Bank Sentral Amerika Dicurigai Main Politik

Martha Ruth Thertina
20 Oktober 2016, 12:38
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

“Untuk menaikkan (suku bunga) di November,  mereka (The Fed) akan melihat seberapa kuat data (ekonomi) antara sekarang sampai pertemuan 2 November nanti,” kata dia seperti dikutip USA Today, Senin lalu (17/10).

Belakangan, sinyal kenaikan suku bunga kembali datang dari Presiden Fed New York William Dudley. Salah satu petinggi berpengaruh The Fed ini mengatakan, kenaikan bunga acuan 0,25 persen tahun ini “bukan perkara besar”. Sebab, target-target ekonomi sudah hampir tercapai, yaitu inflasi 2 persen dan angka ketenagakerjaan yang maksimal dan stabil.

“Jika ekonomi tetap dalam jalur, saya pikir kita akan melihat kenaikan suku bunga acuan tahun ini,” ucapnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/10).

Jika melihat prediksi terakhir, sebanyak 17 pembuat keputusan berharap kenaikan suku bunga bakal terjadi sebelum akhir tahun. Adapun para ekonom dan trader berharap The Fed kembali mempertahankan suku bunganya dalam pertemuan sebelum pemilu November nanti. Tapi, mereka berharap suku bunga dinaikkan pada Desember.

(Baca juga: Fed Tahan Bunga, Indeks Harga Saham Berpotensi Cetak Rekor)

Sekadar catatan, bagi negara ekonomi berkembang, termasuk Indonesia, kenaikan suku bunga The Fed dikhawatirkan bakal mendorong keluarnya dana asing dari pasar keuangan (capital outflow). Dana asing bakal mengalir ke aset-aset bermata uang dolar Amerika.

Sebelumnya,  Ekonom dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih memprediksi keputusan The Fed bakal menekan rupiah ke level 13.380 – 13.400 per dolar AS, didorong oleh arus keluar modal asing, utamanya di pasar saham. Namun, ia melihat kemungkinan dana masuk tetap akan lebih besar dari dana keluar (net inflow).

Ia pun menduga The Fed baru akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti lantaran alasan politik. “Melihat sebelum-sebelumnya, The Fed kemungkinan tidak akan mengambil kebijakan dulu, karena ada kekhawatiran mempengaruhi pemilihan presiden," kata Lana.

Halaman:
Reporter: Martha Ruth Thertina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...