Ekonomi Global dan Investasi Asing Tantangan Laju Pertumbuhan

Desy Setyowati
9 Agustus 2016, 18:37
Gedung pertumbuhan
Arief Kamaludin|KATADATA

Dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang semakin sulit menarik investasi karena sektor yang diminati makin terbatas. Dulu, mayoritas investasi masuk ke perkebunan dan pertambangan karena harga sawit dan batubara tinggi. Kini, harga kedua produk tersebut menurun. “Jadi, kami harus mati-matian mendorong investasi asing langsung masuk ke sektor tradisional” ujar Bambang.

Menteri Bambang Brodjonegoro
Menteri Bambang Brodjonegoro
(ARIEF KAMALUDIN | KATADATA)

Dari dalam negeri, dia juga menyebutkan setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi dalam memacu ekonomi. Pertama, penyerapan anggaran daerah rendah. Saat ini, anggaran daerah yang menganggur di perbankan mencapai Rp 213 triliun per Juni lalu. (Baca: Darmin Yakin Pertumbuhan Ekonomi 2016 Capai 5,2 Persen).

Berkaca pada pengalaman kuartal lalu, ketika dana keluar mencapai Rp 100 triliun selama sebulan, pertumbuhan ekonomi langsung tumbuh 5,18 persen pada triwulan kedua. Percepatan penyerapan anggaran daerah ini semestinya akan mendorong daya beli masyarakat.

Kedua, rencana pemangkasan anggaran sebesar Rp 133,8 triliun semestinya tidak menyentuh belanja produktif. Dia berharap pemotongan itu tidak menyerempet anggaran infrastruktur di daerah tujuan pariwisata. Juga, anggaran program yang bertujuan mendorong pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan mengurangi pengangguran.

Pertimbangannya, selama dua bulan terakhir, pengeluaran pemerintah khususnya untuk infrastruktur menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Bambang pun menegaskan bahwa pencapaian 5,18 persen pada kuartal kedua didorong oleh. “Dengan tegas, itu karena pemerintah turun tangan. Kalau nggak sulit.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...